Waria Bisa Bertahan Tanpa Jajakan Diri di Jalanan  

Reporter

Senin, 25 November 2013 11:42 WIB

Anggota forum komunitas waria Indonesia di rumah singgah waria milik Yulianus Rettoblaut atau 'mami' Yuli, di kawasan Depok, (20/11). Mami Yuli ingin rumah singgah kelak menjadi panti Jompo untuk waria. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Yulianus Rettoblaut S.H., waria yang pernah mendaftarkan dirinya sebagai komisioner di Komnas HAM Indonesia beberapa tahun lalu, membuat rumah singgah bagi sesamanya, para waria. Di rumahnya yang sederhana, terletak di kawasan pinggiran Depok, terdapat sekumpulan waria berusia lanjut duduk berkumpul di ruang utama.

Mereka mempersiapkan diri untuk mendapatkan siraman rohani. "Ini agenda yang baru dijalankan, rencananya akan rutin mendatangkan mentor agama," kata Mami Yulie, begitu Yulianus biasa disapa, ketika ditemui pada Rabu, 20 November 2013 lalu.

Sekitar 10 orang sudah berkumpul di ruangan tersebut. Ada enam waria lanjut usia dan sisanya perwakilan dari pihak gereja. (Baca: Pesantren Waria Yogyakarta Satu-satunya di Dunia). Tujuan utama dari agenda tersebut, diungkapkan Mami Yulie, untuk membantu mengubah perilaku hidup para waria yang cenderung hidup sebagai pekerja seks komersial.

Setidaknya dari kegiatan mentor agama ini, mereka yang semula aktif menjajakan seks komersial dapat mencari pekerjaan lain. Bagi Mami Yulie, rumahnya tersebut dibuka untuk mereka yang khususnya lanjut usia dan juga menjadi wadah berkumpul mantan eks PSK yang ingin pekerjaan baru.

"Menjadi pekerja seks merupakan pekerjaan yang tidak aneh bagi waria," kata Oma Yoti, salah satu penghuni rumah singgah yang sudah berusia 70 tahun.

Kini, dia mengaku lebih menikmati hidup, seperti dengan berjualan pisang goreng atau nasi uduk. "Rezeki ada terus, walau sedikit, tapi semoga halal," kata waria asal Maluku itu.

Selain Yoti, ada juga Oma Hengky dan Oma Yuyun. Semuanya pernah merasakan bagaimana pahitnya menjalani hidup sebagai waria. Mareka pun akhirnya memutuskan kembali menjadi laki-laki naluri perempuan itu tetap ada.

AISHA


Berita Terpopuler

Makan Kacang Bikin Umur Panjang
500 Nasabah Anak Bermain Dalam Beragam Profesi
HIPPI Mengajak Masyarakat Cinta Produk Indonesia
Pakai Obat Kumur, Hadiah Nonton Piala Dunia 2014
Mami Yulie: Kami Butuh Pengakuan

Berita terkait

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

6 menit lalu

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

10 menit lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

12 menit lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

16 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

19 menit lalu

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

Ibu kiper timnas U-23 Indonesia, Ernando Ari, Erna Yuli Lestari, mengungkapkan bahwa anaknya menelponnya meminta didoakan menjelang pertandingan.

Baca Selengkapnya

The Problematic Constitutional Court Ruling

19 menit lalu

The Problematic Constitutional Court Ruling

The drama behind the Constitutional Court's ruling over the presidential election dispute.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

19 menit lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

20 menit lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

20 menit lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

27 menit lalu

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Calegnya di Papua Tengah Pindah ke PDIP

PPP meminta MK agar memerintahkan KPU untuk melakukan penghitungan suara ulang atau PSU di Kabupaten Paniai.

Baca Selengkapnya