Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing  

Reporter

Rabu, 27 November 2013 03:13 WIB

Ilustrasi makanan berkarbohidrat tinggi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, New York - Orang yang mengunyah makanan lebih lama sebelum menelannya ternyata mengonsumsi lebih sedikit makanan. Orang yang makan perlahan cenderung menjadi langsing.

Para ilmuwan seperti dikutip situs Reuters edisi 22 November 2013, menemukan bahwa jumlah makanan yang dikonsumsi menurun saat orang dewasa mengunyah lebih lama sebelum menelannya. Tak peduli apakah orang tersebut mempunyai berat badan normal, kelebihan berat badan atau obesitas.

"Studi ini mendukung manfaat dari mengunyah makanan lebih lama dan menikmati tekstur serta rasa makanan kita," ujar seorang pakar diet, Constance Brown-Riggs. Ia juga merupakan juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics tetapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Dalam riset ini, partisipan diminta untuk mengonsumsi lima porsi pizza gulung Totino dan menghitung jumlah kunyahan untuk setiap gulung. Para ilmuwan tidak mengatakan kepada mereka secara spesifik bahwa mereka sedang dites untuk studi ini.

Hasilnya, sebanyak 47 orang menyelesaikan riset ini. Dari jumlah tersebut 16 orang mempunyai berat badan normal, 16 orang lainnya kelebihan berat badan dan 15 orang lagi obesitas.

Para partisipan tersebut datang selama tiga pekan waktu makan siang yang merupakan waktu pengetesan. Pada setiap harinya, para ilmuwan memberi mereka 60 pizza gulung dan meminta mereka makan hingga kenyang. Tergantung dari sesinya, para ilmuwan meminta orang-orang tersebut untuk mengunyah sebanyak kedatangan mereka di tes tersebut, 50 persen lebih tinggi atau dua kali lipatnya. Para ilmuwan juga meminta partisipan untuk mengungkapkan seberapa kenyang mereka sebelum, selama dan setelah sesi makan siang.

Dari riset ini, para ilmuwan menemukan bahwa partisipan mengonsumsi makanan 10 persen lebih sedikit atau berkurang 70 kalori saat mereka meningkatkan jumlah kunyahannya 50 persen. Saat mereka diminta untuk menggandakan kunyahannya, partisipan makan 15 persen lebih sedikit dengan jumlah kalori yang berkurang sebanyak 112 kalori. Temuan ini dipublikasikan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietitics.

Dikatakan Brown-Riggs, "Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa perut sudah merasa kenyang."

Riggs mengatakan, bahwa orang-orang yang makan dengan cepat, mengonsumsi lebih banyak makanan dalam periode 20 menit sehingga menghasilkan lebih banyak kalori yang bisa meningkatkan peluang kelebihan berat badan atau obesitas. "Itulah mengapa para partisipan dalam studi ini menurunkan asupan makanan mereka. Meningkatkan jumlah kunyahan berarti meningkatkan waktu makan," ujar dia.

REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Angelina Jolie Beli Pulau untuk Brad Pitt

Awas, Hobi Makan Sushi Berisiko Sakit Jantung

Jumlah Remaja Pengidap HIV Terus Meningkat

Olahraga pada Lansia Jauhkan Penyakit Serius

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

23 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya