Pekerja melintas di depan tempat persembahyangan di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta (16/1). Perayaan Imlek 2565 yang jatuh pada tanggal 31 Januari 2014 tersebut merupakan dimulainya tahun Sio Kuda menurut kalender Cina. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Imlek atau juga sering disebut Sin Tjia, merupakan perayaan terpenting bagi warga keturunan Tionghoa. Imlek sama dengan perayaan tahun baru lainnya. Tahun baru Imlek dirayakan dengan penuh suka cita. Berbagai tradisi khas dilakukan saat merayakan Imlek.
Kebanyakan tradisi yang dilakukan mengandung makna tertentu dalam budaya Tionghoa. Berikut tradisi unik yang dilakukan warga Tionghoa saat merayakan Tahun Baru Imlek.(Baca :Imlek dan Musim Hujan, Apa Hubungannya?)
1. Dekorasi Rumah
Menyambut perayaan Imlek, warga Tionghoa biasanya mendekorasi ulang rumahnya. Umumnya, rumah dicat ulang dan ditempeli kertas bertuliskan kalimat atau kata-kata baik. Dekorasi didominasi warna merah yang melambangkan sejahtera, kuat, dan keberuntungan.
2. Bayar Hutang Sebelum Imlek datang, warga Tionghoa membayar utang dengan harapan tahun yang baru tidak terbebani hutang.
3. Barongsai atau liong naga Hal ini merupakan hal yang wajib saat Imlek dan merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan serta membawa hoki.
4. Angpao Uang yang ditaruh dalam amplop merah yang melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Namun, hanya orang yang sudah menikah yang boleh memberi angpao kepada anak-anak dan orang tua. Mereka yang sudah bekerja tapi belum menikah tidak boleh memberi angpao karena dianggap menjauhkan jodoh. Anak yang sudah bekerja masih tetap menerima angpao dari orang tua, paman, dan bibi. Sedangkan anak yang sudah menikah hanya mendapat angpao dari orang tuanya. Angpao tidak boleh diisi dengan uang yang mengandung angka 4, misalnya Rp 4.000, karena empat dalam bahasa China terdengar seperti kata ‘mati’. Jumlah uang juga tidak boleh ganjil karena berhubungan dengan pemakaman.
5. Kue Imlek Hidangan saat Imlek biasanya terdiri dari 12 macam masakan dan 12 macam kue yang melambangkan 12 macam shio. Seperti siu mie yang melambangkan panjang umur dan kemakmuran, lapis legit melambangkan rezeki yang berlapis-lapis, ikan simbol air serta bebek dan ayam utuh sebagai lambang udara, yang merupakan sumber kehidupan.
6. Jangan makan bubur karena bubur dianggap simbol kemiskinan.
7. Jangan membalik ikan Ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik untuk mengambil daging pada sisi lainnya. Ikan juga tidak boleh habis, harus disisakan untuk dinikmati keesokan harinya. Ini melambangkan nilai surplus untuk tahun berikutnya.