Remaja Amerika Konsumsi Terlalu Banyak Garam  

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 09:59 WIB

mirror.co.uk

TEMPO.CO, New York - Remaja Amerika mengkonsumsi garam berlebih, sama seperti yang terjadi pada orang dewasa Amerika. Demikian hasil penelitian terbaru mengenai jumlah konsumsi garam di Amerika.

Riset ini memantau kebiasaan makan selama satu minggu pada 760 remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas. Hasil menunjukkan remaja mengkonsumsi garam rata-rata 3.280 mg sodium per hari. Jumlah tersebut dua kali lipat dari yang direkomendasikan American Heart Association (AHA), yaitu 1.500 mg sodium per hari.

Sejalan dengan asupan garam yang tinggi, risiko jumlah lemak dalam tubuh mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan obesitas pada remaja. "Bahkan, setelah menghitung banyak faktor yang berkontribusi pada berat tubuh, kami tetap menemukan asupan sodium yang tinggi di kalangan remaja ini berisiko menjadi obesitas, " ujar ketua peneliti, Haidong Zhu, seperti dikutip dari situs Health Day, Selasa, 3 Februari 2014.

Zhu, seorang asisten profesor di bidang pediatrik, Institute of Public and Preventive Health, Georgia Regents University, dan rekan-rekannya meneliti remaja sehat berusia 14-18 tahun yang merupakan murid di sekolah menengah atas di kawasan Augusta.

Selama tujuh hari berturut-turut, para siswa ditanyai berulang kali mengenai makanan yang dikonsumsi di hari sebelumnya. Peneliti bahkan memberi perhatian khusus terhadap jumlah minuman manis bersoda yang dikonsumsi serta kalorinya.

Hasilnya, 97 persen remaja tersebut mengkonsumsi garam melebihi yang direkomendasikan AHA. Para ilmuwan juga menemukan hubungan langsung antara konsumsi garam yang tinggi dengan risiko menjadi obesitas, mempunyai lingkar pinggang yang lebih lebar, serta massa indeks tubuh yang lebih besar. Jumlah leptin, hormon kunci dalam metabolisme dan rasa lapar, juga ditemukan meningkat seiring peningkatan asupan garam.

Menanggapi hasil riset ini, Lona Sandon, seorang pakar diet dan asisten profesor bidang nutrisi klinis di University of Texas Southwestern, Dallas, mengatakan, sangat penting untuk melihat hubungan antara obesitas dan asupan garam.

"Orang tua saat ini lebih peduli mengenai kualitas makanan anak-anak mereka," ujar dia. Konsumsi makanan yang rendah gizi saat kanak-kanak dan remaja akan menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan seseorang di masa dewasa.

Sandon memberikan saran agar orang tua mulai menyiapkan makanan sehat yang rendah sodium dalam menu makanan sehari-hari. "Kurangi makanan cepat saji yang dibeli di luar rumah dan kembalilah ke dapur," ujarnya.

HEALTH DAY | ARBA IYAH SATRIANI







Terpopuler:

Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan
Rudi Menangkan Bhatoegana, Kawan SMA Ibas Komplain
Buku Harian Itu Ubah Nasib Shandra Woworuntu
Ruhut: Potong Leher Saya jika Ibas Korupsi!

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya