Urutan Lahir Pengaruhi Berat Badan Seseorang  

Reporter

Selasa, 11 Februari 2014 03:02 WIB

REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, London - Anak-anak yang lahir pertama atau sulung dalam keluarga ternyata lebih cenderung lebih gemuk 7 kilogram dan mempunyai indeks massa tubuh yang lebih besar dibanding anak kedua atau berikutnya. Hasil temuan ini diperoleh dari sebuah studi yang dilakukan terhadap pria berusia pertengahan yang tinggal di Selandia Baru.


Selain itu, menurut riset yang dikutip oleh situs BBC edisi 6 Februari 2014 ini, diketahui bahwa anak pertama lebih resistan terhadap insulin yang akan menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari. Para ilmuwan menambahkan, urutan lahir juga ada kemungkinan berpengaruh pada risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes tipe 2.


Meski demikian, para ilmuwan tersebut mengatakan bahwa diperlukan penelitian dalam skala yang lebih besar, sehingga bisa mengevaluasi hasil tersebut secara lebih mendetail. Selama ini, ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa urutan kelahiran mungkin berpengaruh pada kandungan lemak dalam tubuh dan metabolisme, dari masih kanak-kanak hingga berusia remaja. Namun dampaknya terhadap kehidupan di usia pertengahan belum diketahui.


Prof Wayne Cutfield dan rekan-rekannya di University of Auckland meneliti, 50 orang yang kelebihan berat badan dan berusia 40-50 tahun. “Pria yang lahir sebagai anak sulung cenderung lebih berat dan mempunyai sensitivitas insulin yang lebih rendah dibanding anak berikutnya,” kata mereka dalam jurnal Scientific Reports. Selain itu, anak-anak sulung ini ada kemungkinan mengalami risiko yang lebih besar atas masalah metabolisme dan penyakit kardiovaskuler.


“Menjadi anak sulung adalah salah satu faktor, tapi tidak berarti bahwa pria yang menjadi anak sulung akan mengalami obesitas atau mengidap diabetes, menjadi anak sulung hanya mengalami risiko yang lebih tinggi,” ujar Prof Cutfield. Dia menambahkan, riset ini perlu diulang pada sepasang saudara kandung dengan lebih banyak subyek penelitian.


Advertising
Advertising

Sementara itu, Christopher Allen, perawat senior di British Heart Foundation, mengatakan bahwa kelebihan berat badan tidak hanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, tapi juga mempengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin.


“Dengan memiliki sensitivitas insulin yang lebih rendah, hal ini meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes tipe 2. Karena itu, penting untuk mengetahui ke mana perginya lemak di tubuh Anda,” kata Allen. “Orang yang membawa lebih banyak lemak di bagian tengah tubuhnya akan lebih cenderung mengalami resistensi insulin di dalam tubuhnya.”


BBC | ARBAIYAH SATRIANI



Baca juga:
Yoghurt dan Keju Turunkan Risiko Diabetes

Apa Saja Persyaratan Sebelum Mancungkan Hidung

Plank, Biar Bisa Bugar tanpa ke Gym

Jangan Paksa Balita Anda Makan Banyak



Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya