TEMPO.CO, Jakarta - Buku Hijab High Fashion, The Black Side of Errin Ugaru, karya desainer asal Bandung, Jawa Barat. Dalam buku ini, Errin asal Garut menonjolkan warna hitam yang dominan dengan aksen silver dan emas.
"Warna hitam merupakan warna penuh misteri, elegan dan tangguh," kata Errin, kelahiran Garut 21 Agustus 1980. Apabila selama ini busana dengan warna gelap umumnya digunakan pada gaun malam dan acara duka cita," Saya justru ingin menghadirkannya secara paradoks sehingga agar terlihat unik dan tidak biasa.
Errin menghadirkan desain busana muslim dalam warna gelap yang bisa dikenakan kapan saja dan dimana saja, seperti ekspresi tanpa batas ruang dan waktu. "Seorang wanita muslimah bisa mengekspresikan dirinya dalam berbusana dengan model dan gaya apapun, namun harus tetap sesuai kaidah syar'i," katanya.
Ia menampilkan koleksi busana Fallen Feather, menggunakan motif bulu rontok yang diaplikasi pada warna dasar kain warna nude dusty pink. Juga menampilkan Dames uit Preanger yang artinya mojang priangan, dalam busana berupa blazer, mengambil gaya kebaya tempo dulu dengan rok A line dari bahan kulit dan brokat.
The Masquerade menjadi inspirasi untuk koleksi yang terdiri dari dress bulu stretch dengan aplikasi pita, blazer bulu stretch dipadu rok kulit hitam dan memakai bahan chiffon hitam.
Inspirasi dari keagungan Allah Swt yang menciptakan jagad raya ada pada koleksi The Sun and The Moon yang berwarna gold dan silver. Gaya futuristik ada pada jaket kulit dipadu circle dress bergelombang memberi kesan unik.
Lalu ada vest dengan potongan gelombang warna silver, busana three piece untuk pakaian kerja. Dan koleksi pakaian ready to wear yang terdiri dari celana panjang bermotif monokrom, dipadankan dengan blus chiffon warna warni.
Dalam buku diterbitkan Gramedia ini juga terdapat cara memilik aksesori, tip merawat busana muslim sesuai bahan,dan cara memakai kerudung kaos spandek.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
