Sepuluh Fakta Tentang Kanker Usus Besar

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 28 Maret 2014 05:03 WIB

Ilustrasi menyemil makanan. Fitsugar.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang berpersepsi salah mengenai kanker usus besar. Di antara penyebab anggapan yang salah tersebut adalah bentuk penyangkalan terhadap tanda-tanda yang diberikan tubuh. Karena itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hepatologi - Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Cosphiadi Irawan membeberkan fakta tentang kanker usus besar. Berikut ulasannya:

1. Kanker usus besar bukan penyakit keturunan
Sebanyak 80 Persen pasien kanker usus besar tidak memiliki riwayat kanker di keluarganya. Jika ada riwayat, maka perlu kesadaran lebih untuk melakukan pemeriksaan atau deteksi dini.

2. Kanker usus besar pada stadium awal tidak menimbulkan gejala
Gejala baru muncul pada stadium lanjut, berupa perubahan bentuk dan konsistensi pada kotoran.

3. Polip usus bukanlah kanker usus besar
Polip menurut Cosphiadi adalah tumor jinak. Namun bila dibiarkan dapat berpotensi menjadi kanker.

4. Pasien kanker usus besar dapat bertahan hidup lebih lama
Asalkan deteksi dini terhadap gejala kanker usus besar dilakukan lebih dini. Saat ini sudah tersedia berbagai pilihan terapi untuk stadium lanjut.

5. Kanker usus besar mulai menyerang orang muda
Angka kejadian kanker usus besar pada orang tua memang lebih tinggi, tapi saat ini sudah banyak pasien kanker usus dengan usia muda, yaitu umur 25 tahun, walau belum ada data pasti.

6. Banyak cara penapisan (screening) kanker usus besar
Hingga saat ini kolonoskopi atau prosedur pemeriksaan usus besar adalah prosedur yang dianggap paling standar. Tapi ada juga pemeriksaan lain seperti tes darah samar dan penggunaan sinar x (x-ray) atau double contrast barium enema.

7. Penapisan wajib dilakukan meski tidak ada gejala
Meski tidak mengalami gejala yang mengarah pada kanker usus besar, penapisan perlu dilakukan. Dengan melakukan penapisan, angka harapan hidup pada orang yang kemudian dapat diselamatkan hingga 90 persen.

8. Makanan rendah serat
Makanan rendah serat berpotensi menyebabkan kanker usus besar.

9. Beda pengobatan
Pengobatan pada kanker usus besar berbeda dengan pengobatan kanker saluran cerna lainnya.

10. Obesitas
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker usus besar.


CHETA NILAWATY

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU


Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

29 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya