Kisah Penikmat Dine-Out

Reporter

Minggu, 4 Mei 2014 16:55 WIB

Restoran La Luce di SCBD dianggap Will sebagai restoran Italia terbaik di Jakarta. Restoran ini tidak hanya menyajikan masakan Italia, tapi juga masakan Eropa. Tempat, makanan, dan pelayanannya, menurut Will, sangat bagus. Lalucejakarta.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nonie Bates, tercatat sebagai salah satu penduduk Jakarta yang kerap melakukan dine-out atau makan di luar. Nonie melakukan kebiasaan itu tiga kali dalam seminggu.

"Untuk harga setiap makan, bervariasi tergantung pilihan restorannya. Mulai Rp 75 ribu sampai Rp 700 ribu untuk setiap porsi dan satu orang," kata konsultan di Blue Points yang rajin dine-out di hari kerja Rabu hingga Jumat ini. Untuk akhir pekan, biasanya Sabtu atau hari Minggu bersama keluarganya.

Anna Yulia Firman dan Rizal adalah pasangan yang juga kerap makan di luar, terutama pada akhir pekan. "Saya, suami, dan putra kami sering menyambangi tempat-tempat makan yang direferensikan teman, atau kami memiliki fasilitas dari kartu kredit yang sering menginformasikan tentang tempat makan baru di Jakarta," kata wanita berusia 43 tahun ini kepada Tempo.


Kepala Bagian Implementasi Produk Kas di Bank Permata, Jakarta, ini menjelaskan biaya yang dihabiskan untuk makan di luar itu minimal seratus ribu rupiah untuk setiap orang.(Baca : Aplikasi Pencarian Isikota Meluncur di Versi Web)

Pada hari kerja, mereka makan di restoran bersama klien atau rekan kerja. Di akhir pekan, makan dengan keluarga. Inilah yang ditangkap oleh Kim dalam surveinya. Berbeda dengan New York atau kota besar lainnya, di mana penduduknya lebih suka pergi makan malam sendiri atau berdua, di Jakarta, sebagian besar dari mereka senang berkelompok. “Minimal terdiri dari empat orang dan bahkan lebih,” ujarnya.

Ada banyak hal yang menyebabkan orang lebih sering makan keluar. Salah satunya adalah kemacetan. Kemacetan parah di hari kerja membuat banyak orang pulang setelah matahari tenggelam. Mereka lebih senang makan malam di luar sebelum kelaparan di jalan. “Kemacetan bisa dilihat sebagai salah satu pemicu dine-out,” ujar Kim. Namun ia mengatakan, jika faktor kemacetan bisa dihilangkan, bukan tak mungkin jumlah tempat makan dan kunjungan orang Indonesia lebih banyak lagi.

Internet juga dianggap mempengaruhi fenomena dine-out di Jakarta. “Banyak sekali orang yang mencari referensi melalui Internet sebelum memutuskan untuk makan di luar,” kata Kim. Fenomena food blogger pun mulai mempengaruhi referensi publik sebelum memutuskan untuk pergi makan.

HADRIANI P | QARIS TAJUDIN| SUBKHAN | KURNIAWAN


Berita Terpopuler
Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan
Gerakan Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia
Memberi Kesempatan Anak Autis Berkarya dan Bekerja
Berbagai Manfaat Keju Bagi Tubuh

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

31 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.

Baca Selengkapnya