Sinabung Bangkit, Maka Mehuli dan Indonesia Moveon
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Senin, 26 Mei 2014 17:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menggulirkan program pemulihan pascabencana untuk para petani korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Program pemulihan ekonomi komunitas tersebut bertajuk “Sinabung Bangkit” diresmikan pada 22 Mei 2014.
Menurut General Manager Program Ekonomi Dompet Dhuafa, Tendy Satrio, bantuan diberikan termasuk modal usaha pertanian seperti pematangan lahan, bibit, pupuk, air, dan pendukung lainnya.
"Jumlah mitra dan luasan lahan dampingan program ini dapat memungkinkan bertambah sesuai dengan perkembangan hasil di lapangan,” kata Tendy saat peluncuran program pada Kamis, 22 Mei 2014, di Desa Gong Pinto, Karo.
Saat ini masyarakat Gung Pinto berusaha menatap masa depan lebih baik, secara ekonomi pasca erupsi Gunung Sinabung awal tahun 2014. Mereka pergi ke ladang dengan satu harapan, tanaman yang mereka rawat dengan segala keterbatasan sumber input pertanian saat ini, namun akan berbuah manis dengan hasil panen melimpah.
Sejak November 2013 telah dilakukan respon tanggap darurat erupsi Sinabung. Berbagai aktivitas dilakukan seperti evakuasi, bantuan logistik, penangangan emergency, aktivitas dapur umum dan trauma healing khususnya untuk anak-anak di tenda-tenda pengungsian.
Sinabung Bangkit, merupakan program untuk pemulihan ekonomi masyarakat Gung Pinto korban erupsi Sinabung berbasis pertanian. Secara konseptual, program ini memadukan antara pendekatan Community Development dengan pendekatan Community Farming, yakni konsep pengembangan pertanian berbasis pemberdayaan masyarakat.(Baca : Kanaya Tabitha Bikin Rumah Pandai untuk Sinabung)
Maka inisisasi kelompok dan kelembagaan petani secara partisipatif menjadi kunci dasar dalam mengukur keberhasilan proses pelaksanaan program Sinabung Bangkit.
Nama Maka Mehuli adalah proses partisipatif saat pembentukkan paguyuban petani yang membawahi 5 kelompok tani berjumlah 50 KK petani. Dipilihnya nama Maka Mehuli sebagai nama paguyuban petani Sinabung di Desa Gung Pinto memiliki makna tersendiri.
Menurut Maju Tarigan sebagai ketua paguyuban, Maka Mehuli artinya agar lebih baik, korelasinya dengan adanya paguyuban yang diprakarsai oleh program ini maka kehidupan masyarakat Sinabung akan lebih baik lagi.
Hadir pula saat peluncuran program tersebut Eri Sudewo (pendiri Dompet Dhuafa, Dinas Pertanian setempat, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada (Medan), Etika Setiawanti (PR Manager Dompet Dhuafa) dan Paguyuban Maka Mehuli, Karo.
Doa dalam nama paguyuban Maka Mehuli secara spirit menyambung dengan semangat "Indonesia Move On" yang saat ini sedang dikobarkan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.
EVIETA FADJAR
Olga, Aburizal dan Mahfud Md Terapi Stem Cell
Ini Sebab Minyak Zaitun Bagus untuk Jantung Kita
Benarkah Es Krim Bisa Perbaiki Mood?
Membidik Momen-momen Jalanan