Jokowi Ubah Gaya demi Raih Suara  

Reporter

Minggu, 1 Juni 2014 16:09 WIB

Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, usai berorasi di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat (29/5). Jokowi dan Jusuf Kalla menghadiri deklarasi pemenangan mereka yang diusung sejumlah tokoh Jawa Barat, kader partai, dan para simpatisan pendukung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemungutan suara pemilihan presiden pada 9 Juli 2014, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden disibukkan dengan merebut perhatian masyarakat. Berbagai cara pun mereka lakoni untuk memperoleh suara.

Selain memantapkan citra lewat visi dan misi, penampilan capres dan cawapres pun menjadi hal penting dan diperhatikan demi merebut suara rakyat.

Jokowi, misalnya. Dari awal pencalonannya sebagai presiden, Jokowi selalu tampil dengan kemeja putih. Namun, setelah meminang Jusuf Kalla sebagai pendampingnya, Jokowi kembali mengenakan kemeja kotak-kotak yang menjadi khasnya selama kampanye pelihan Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi berpendapat, ia kembali mengenakan kemeja kotak-kotaknya karena ingin membedakan dirinya dengan calon presiden lain. Prabowo dan Hatta memang memilih kemeja putih sebagai seragam kebesarannya.

Pilihan warna putih oleh Prabowo-Hatta dinilai telah meniru pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, yang sebelumnya telah mengenakan kemeja putih. Lantas apa kata pengamat mode dan gaya hidup, Sonny Muchlison.

"Jokowi kurang percaya diri dengan penampilannya," kata Sonny kepada Tempo, Minggu, 1 Mei 2014. (Baca: Baju Beda, Jokowi: Ini Kombinasi Muda-Pengalaman)

Pemilihan warna yang sama, tutur Sonny, tidak bisa dikatakan meniru penampilan. "Semua orang punya hak untuk memilih warna dan itu bukan meniru. Kalau, misalnya, Prabowo mengikuti bentuk baju Jokowi, misalnya, kantong dan lain-lain itu, baru bisa dikatakan meniru," Sonny menjelaskan.

Penampilan Jokowi dan Prabowo dinilai Sonny tidak ada yang mencerminkan ikon kebudayaan Indonesia, hanya simbol politik dan simbol religius.

"Saya menilai tim sukses dari keduanya kurang kreatif memunculkan ikonik dari penampilan mereka," kata Sonny.

RINA ATMASARI




Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

7 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

17 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya