Produk Lokal Menuju Pasar Bebas  

Reporter

Minggu, 21 September 2014 12:01 WIB

Petugas merapikan tas produk Catha di Pondok Indah Mall 2, Jakarta, 17 September 2014. Catha mampu memproduksi tiga tas dalam satu hari. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Pertengahan bulan lalu, di sebuah acara peluncuran buku tenun di Grand Indonesia, perancang Oscar Lawalata (Baca: Oscar Bikin Kejutan di Jakarta Fashion Week 2014) melenggang anggun sambil enenteng tas tangan besar berbahan suede warna biru laut. Dengan bentuk kotak memanjang, tas yang dikenakan Oscar menyita perhatian para undangan di acara tersebut. "Tas ini produk lokal loh, asli buatan anak dalam negeri sendiri." kata Oscar, 36 tahun.

"Soal desain dan kualitasnya, enggak kalah dengan barang impor atau global. Nama labelnya Catha, lihat deh, keren kan?" imbuhnya lagi sambil menerangkan tas kebanggaannya itu tertera label “Catha”. (Baca: Lima Cara Membersihkan dan Merawat Tas Suede)

Tak hanya Oscar, artis cantik Jessica Mila juga kepincut dengan tas buatan anak negeri bernama Catha ini. Artis yang kini tengah naik daun dalam perannya di sinetron Ganteng-Ganteng Serigala tercatat sebagai pemakai setia Catha Bags. Jessica menyukai tas berbahan canvas berwarna terang seperti merah muda, hijau, fuschia, biru dan kuning yang sesuai dengan penampilannya, gaya remaja masa kini. "Tasnya enak, muat banyak, simpel tapi oke dipakai kesempatan apapun. Aku suka dengan tas ini," kata Mila yang sering menggunduh foto-fotonya saat bergaya dengan tas ini di media sosial.

Ajeng Kuswiasih, Direktur pemasaran Catha Bags menjelaskan produknya merupakan sebuah brand tas dan aksesoris asli Indonesia. Berdiri sejak tahun 2012 dan kemunculan perdananya diretas di dunia maya melalui website www.catha-bags.com. "Kami konsisten menampilkan produk-produk berbahan kulit kualitas premium yang menghasilkan produk-produk lokal berkualitas internasional," kata Ajeng ditemui Rabu, 17 september di gerai Catha di Pondok Indah Mal, Jakarta Selatan.

Ajeng menerangkan nama Catha—berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kreatif. Adapun lambang Catha adalah burung Resy Gentayu atau yang dipercaya sebagai burung menuju surga.


Ajeng mengatakan Catha membidik pasar masyarakat menengah ke atas, dengan rentang usia 17–45 tahun. “Mulai anak kuliah sampai wanita karier,” ujar dia. Mereka mengandalkan bahan kulit, suede, dan kanvas.

Bahan kulit, Ajeng menambahkan, berasal dari sapi Jawa muda. Bahan itu dijahit dengan tangan. “Untuk menjaga kedetailan, satu hari kami hanya produksi maksimal tiga tas,” kata dia.


Menurut Ajeng, produk ditempatnya menjunjung nilai-nilai lokal dalam desain mereka, di antaranya menggunakan motif yang diambil dari batik Kawung—berpola bulatan yang tertata secara geometris. “Agar Catha dikenal sebagai tas kulit premium asli Indonesia,” ujar dia. “Juga supaya para wanita jadi lebih percaya diri memakai produk dalam negeri.”


Harga untuk produk ini mulai Rp 900 ribu–2 jutaan untuk tas kulit dan suede. Untuk kanvas, lebih murah, Rp 325 ribu–1 juta. Selain itu ada juga gelang (mulai Rp 159 ribu), dompet, sampul paspor dan penutup laptop (mulai Rp 250 ribu).

Ajeng menuturan tak hanya di Pondok Indah Mal, labelnya juga bisa diperoleh di Lippo Mal Karawaci dan Bandung. "sekarang kami mulai merambah ke Singapura, Brunei, Hong Kong, dan Eropa melalui penjualan personal."

Pengamat fashion, Amelia Masniari, (Baca: Miss Jinjing : Media Asing Salah Soal Gaya OKB) mengatakan fenomena produk premium lokal yang berusaha menembus pasar dunia dimulai sejak awal 2000-an. Menurut dia, masih butuh banyak waktu dan terobosan supaya produk dalam negeri itu bisa bersaing dengan merek mapan yang memiliki penggemar fanatik. “Mau bagaimanapun, kita masih lebih pede pakai tas branded asing,” ujar Miss Jinjing, panggilannya. “Kalaupun membeli produk lokal, lebih didorong alasan variasi.”

Penulis setumpuk buku belanja dan gaya hidup—di antaranya Miss Jinjing Rumpi Sampai Pagi—ini berharap kehadiran produk premium lokal tidak sebatas angin lalu. “Pengalaman membuktikan banyak lahir produk seperti ini, tapi hanya eksis sebentar,” kata Miss Jinjing.*

HADRIANI P
Terpopuler|
Game World In AyoDance Diluncurkan
Paula Meliana Buat Koleksi Gaun Pengantin Muslim
Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro
Berkulit Eksotis, Maudy Ayunda Dikejar Pria Kulit Putih
Taati Aturan, Silakan Nikmati Clubbing di Sini


Advertising
Advertising

Berita terkait

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

13 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

21 hari lalu

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Selengkapnya

Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

47 hari lalu

Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikanbelanja pemerintah telah terealisasiRp 470,3 triliun hingga pertengahan Maret ini.

Baca Selengkapnya

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

52 hari lalu

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.

Baca Selengkapnya

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

6 Maret 2024

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

4 Maret 2024

Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

Program makan siang gratis dinilai para ekonom akan menggerus dana pendidikan dan membebani APBN.

Baca Selengkapnya

Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

29 Februari 2024

Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

Anya Geraldine menceritakan pengalaman mengeksplorasi Singapura

Baca Selengkapnya

Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen

28 Februari 2024

Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen

Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja bansos mencapai Rp 12,45 triliun per 31 Januari 2024 atau naik 220,87 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing

15 Februari 2024

10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing

Belanja di pasar menjadi tujuan menarik bagi para turis asing. Berikut terdapat tips menawar saat berbelanja di pasar bagi turis asing.

Baca Selengkapnya