Jejak Kuliner Arab di Pulau Jawa

Reporter

Senin, 22 September 2014 05:32 WIB

Jejak Kuliner Arab

TEMPO.CO , Jakarta: Gagas Ulung dan Deerona, adalah dua sahabat yang menulis buku menarik. Judulnya Jejak Kuliner Arab di Pulau Jawa. Keduanya sejak lama menyusuri jejak kuliner Arab selama berbulan-bulan mulai Jakarta, Bogor, Pekalongan dan Surabaya. Dalam acara peluncuran bukunya yang berlangsung pada Jumat, 19 September lalu di Toko Buku Kinokuniya, Plasa Senaya, Jakarta Selatan keduanya berterus menuliskan buku inui karena meihat hidangan Arab sangat digemari.



"Kuliner Arab di Indonesia merupakan hasil akulturasi budaya Arab dan Indonesia yang telah terjadi sejak ratusan tahun. Misalnya di kota Serang dikenal masakan Rabeg. (Baca: Rabeg Kesukaan Sultan Banten)



Dahulu, Rabeg merupakan hidangan istimewa Istana Banten dan menjadi masakan kesukaan Sultan Hasanuddin. Sang Sultan mencicipi maskan khas dari daging kambing ini di Kota rabeg, sebuah kota yang terletak di antara Mekkah dan Madinah," kata Gagas menerangkan.

Deerona menambahkan pada awalnya bangsa Arab datang ke Indonesia untuk berniaga, namun seiring berjalannya waktu mereka juga turut menyebarkan agama Islam. Sebagian besar orang Arab yang datang ke Indonesia berasal dari Hadramaut, Provinsi Yaman Selatan. Dan sebagian lagi berasal dari Yaman, Hijaz dan Mesir.



"Pada sebagaian orang Arab yang datang ke Indonesia menetap di Jakarta, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Pemalang, Ungaran, Semarang, Gresik, Malang dan Surabaya yang merupakan kota pelabuhan. Pada tahun 1850 tercatat sebanyak 30 persen dari total pedagang Arab, tinggal dan menetap di Indonesia," kata Deerona.



Wanita berjilbab alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini menerangkan tentang bangsa Arab yang menetap di Indonesia ini membaur dengan penduduk setempat sehingga sangat mempengaruhi budaya lokal termasuk dalam soal masakan. "Hidangan Arab yang banyak menggunakan daging kambing menjadi bagian dari menu keseharian masyarakat Indfonesia," kata Deerona.

Gagas Ulung menambahkan masak Arab dipengaruhi oleh masakan dari negara-negara di Saudi Arabia (Baca: Resep Makanan Al-Baghdadi) yang meliputi kawasan Tunisia, Yaman, Somalia, Mesir, Turki Afghanistan, Iran, India termasuk Afrika Utara. "Pada umumnya memiliki ciri banyak menggunakan kurma, gandum,beras, daging dan yoghurt. Adapun bumbu yang banyak digunakan adalah jinten, pala, cengkih, kayu manis, adas manis, minyak samin, daun kari dan kapulaga."



Advertising
Advertising

Deerona menambahkan pada buku ini mengulas sebanyak 60 tempat makan kuliner di Pulau Jawa di kota-ota yang disebutkan di atas. "Selain itu buku ini juga memuat 17 resep masakan khas Arab dan sangat populer di Indonesia karena pengaruh gastronomi Timur Tengah," kata Deerona.

HADRIANI P
Terpopuler

Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro

Bagteria, Tas Lokal Favorit Paris Hilton

Rumah Sakit Singapura Bangun Ruang Isolasi Ebola

Buku tentang Kiprah Industri Kreatif di Indonesia




Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

10 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

12 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

13 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

13 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

16 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

18 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

26 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

28 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

31 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya