Setelah Ebola, Dunia Diserang 3 Penyakit Menular  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 03:10 WIB

Petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, 7 September 2014. Menurut WHO, separuh dari 300 pekerja kesehatan yang terkena Ebola meninggal dunia. DOMINIQUE FAGET/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Tjandra Yoga Aditama pada Minggu malam, 21 September 2014, melalui surat elektronik menerangkan mengenai tiga penyakit menular lainnya yang kini menyerang dunia. Pembahasan ini dilakukan setelah ramainya pemberitaan tentang ebola di Afrika, MERS CoV di Timur Tengah, dan H7N9 di Cina. (Baca: Rumah Sakit Singapura Bangun Ruang Isolasi Ebola)

"Sebetulnya total ada enam penyakit menular melanda dunia. Setelah yang tiga tadi, ada tiga lagi penyakit lain," kata Tjandra, yang kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa di negara Amerika Serikat kini sedang dilanda wabah penyakit paru berat, yang diakibatkan Enterovirus D 68 (EV-D68). "Sejauh ini sudah ada 130 kasus dari 12 negara bagian di Amerika Serikat. Dan yang memprihatinkan, penyakit ini belum ada obat dan vaksinnya," kata Tjandra.

Untuk Indonesia dan beberapa negara di Asia, pria berkacamata ini menerangkan, "Ada penyakit akibat enterovirus, tapi EV 71 yang menyebabkan penyakit tangan kaki mulut (PTKM) atau hand foot mouth diseases (HFMD), dan bukan EV D 68."

Tjandra juga menerangkan, hingga September ini, ada setidaknya 15 anak di bawah 2 tahun yang meninggal di daerah Idlib di Suriah. "Kabarnya, di kota yang ada di sana sedang dilakukan imunisasi massal campak," ujarnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata Tjandra, (baca: Dokter Dadakan di Pesawat ‘Berupah’ Champagne) mengirim tim ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan menurunkan tim pakar yang meneliti penyebab kematian anak-anak di Suriah. "Berdasarkan pengalaman berbagai negara, sejauh ini imunisasi dilakukan ke jutaan anak, maka imunisasi merupakan prosedur aman dan amat bermanfaat mencegah penyakit dan kematian si bayi dan anak. Hal ini dilakukan secara luas di dunia, termasuk di Indonesia," Tjandra menjelaskan.

Adapun penyakit yang ketiga adalah polio, yang terjadi di Kamerun. Oleh WHO, polio dinyatakan sebagai public health emergency of international concern (PHEIC).

"Hal yang sama juga dilakukan pada ebola di Afrika Barat. Polio ini sudah menyebar pula ke Equatorial Guinea I. Jelas ada risiko penularan sehubungan dengan pengungsi Central African Republic (CAR)," kata Tjandra.

HADRIANI P.




Terpopuler
Buku tentang Kiprah Industri Kreatif di Indonesia

Karya Seniman Kapur di Kedai Kopi

Sebuah Katalog Lengkap 50 Kreator Bersinar Indonesia

Beludru dan Kekayaan Hati Warga Banyuwangi








Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

17 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya