TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi Nyonya Basuki Tjahaja Purnama membuat Veronica Tan belanjar banyak dan cepat. Maklumlah sebagai Nyonya Ahok yang kini bakal menjadi calon orang nomor satu di DKI Jakarta harus membuat Veronica menyesuaikan diri dan belajar cepat. (Baca: Ahok Jadi Gubernur, Veronica Belajar dari Iriana)
Hal itu terbukti dari kehadiran Veronica di acara Kampanye “Happiness is Me, Pink Ribbon Campaign” yang berlangsung di Mal Ciputra untuk merayakan Hari Kanker Payudara Sedunia pada Jumat, 17 Oktober 2014.
Malam itu, Nyonya Ahok ini menjadi pusat perhatian karena harus menerima beberapa penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Bersama Linda Agum Gumelar, Menteri Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Veronica menjadi tokoh penting di acara ini.
"Saya bangga bisa ada di sini untuk perempuan Indonesia. Saya yakin perempuan Indonesia akan semakin sadar untuk hidup sehat," kata Veronica yang kini menjadi Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta. (Baca: Ahok Menobatkan Diri Sebagai Ketua ISTI)
"Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta ucapkan banyak terima kasih kepada mal ini. Kami menyadari bila hanya pemerintah dan yayasan yang peduli yang bekerja sendiri, tentu tidak mampu mencegah kanker," kata Veronica.
Wanita berusia 39 tahun ini meyakini edukasi untuk meminimalisir penyakit kanker sangatlah penting.
Veronica menegaskan kanker payudara bisa jadi momok menakutkan dan menghantui para perempuan Indonesia. Menurut dia, untuk mencegah hal ini, kaum Hawa ada baiknya mesti memeriksa payudara sendiri atau Sadari.
"Kita akan memberikan awareness lebih banyak kepada masyarakat agar dapat melakukan deteksi lebih awal mengurangi risiko dan biaya pengobatan rumah sakit," ujar Veronica serius.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.