INFO SEHAT Membedong bayi adalah praktek yang lazim dilakukan di masyarakat kita. Selain membuat hangat sang bayi, konon bisa membuat tungkai kaki menjadi lebih “lurus”. Bahkan kisah para leluhur dulu menyebutkan jika tidak dibedong maka cara berjalan anak menjadi aneh karena kedua kakinya terbuka lebar.
Benarkah itu? Dokter Orthopaedi Anak Aryadi Kurniawan, menyebutkan bahwa bedong pada bayi baru lahir tidak akan membuat kaki bayi menjadi lebih lurus. "Bahkan, jika dilakukan pembedongan dengan ketat maka dapat mengakibatkan panggul bayi bergeser keluar atau disebut Developmental Dysplasia Hip atau DDH," ujarnya.
Panggul dan lutut bayi berada dalam posisi melipat selama di dalam rahim. Kita dapat melihat posisi panggul dan lutut bayi tersebut saat melakukan pemeriksaan USG. Sesudah lahir bayi akan mempertahankan posisi melipat panggul dan lutut tersebut sampai sekitar usia 3 bulan. Posisi panggul dan lutut yang lebih lurus pada usia 3 bulan tersebut dibutuhkan karena si kecil akan mulai mencoba tengkurap. Alam sudah mengatur “jadwal” kapan panggul dan lutut bayi melipat dan kapan diperlukan dalam posisi lurus, tambah Aryadi.
Dalam posisi melipat maka otot panggul dan lutut dalam keadaan rileks karena jarak antara lutut dengan tubuh bayi lebih pendek. Dalam posisi panggul dan lutut diluruskan maka otot otot tersebut akan menegang bila bayi dibedong maka ketegangan otot ini akan berlangsung terus menerus dan pada akhir dapat menarik bonggol atau kepala sendi panggul keluar dari mangkok sendinya. Hal ini terjadi karena sebelum usia 3 bulan, mangkuk sendi bayi sebagian besar masih berupa tulang rawan yang tidak cukup kuat menahan tarikan terus menerus dari otot panggul dan lutut.
Rumah-rumah sakit di negara maju sudah tidak memperbolehkan lagi bayi dibedong ketat dalam posisi panggul dan lutut lurus. Bedong bayi boleh dilakukan hanya jika si kecil tetap bebas menaruh panggulnya dalam posisi melipat.
Rumah Sakit Premier Jatinegara memiliki peralatan pemeriksaan tulang anak yang lengkap, dokter yang kompeten dan “ramah anak anak”, serta fasilitas untuk penatalaksanaan kelainan tulang anak yang memadai.
Info TEMPO
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
23 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya