Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Widodo, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ibu Mufidah Kalla, saat pemotretan bersama Kabinet Kerja di halaman Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya baju putih yang menjadi gaya busana Kabinet Kerja Jokowi-JK. Kepada para menterinya, selain seruan memakai baju putih, Jokowi juga menyarankan untuk semua para pembantunya mengenakan kain atau wastra lokal. (Baca: Busana Kerja Menteri Perempuan Pakai Wastra Lokal)
"Seruan ini direspons positif oleh masyarakat. Tetapi mesti dipisahkan dulu bila bicara soal desain atau potongan busananya. Karena para menteri harus kenakan wastra atau kain lokal ini akan jadi sorotan dan perhatian publik, tidak lepas dari soal cutting atau potongan busananya," kata perancang Amy Atmantodia pada Selasa, 28 Oktober 2014, di Jakarta.
Gaya para menteri dengan wastra Indonesuia, kata Amy, juga harus disesuaikan dengan momen dan kebutuhan. "Semangatnya saya paham dan setuju sekali dengan seruan Pak Jokowi. Tapi harus juga perhatikan soal kebutuhannya seperti tadi saya jelaskan," ujarnya.
Pemilik Rumah Royal Sulam dan Rumah Royal Kaftan ini menyarankan bahwa kain wastra yang digunakan jangan melulu batik. "Ada banyak kain Indonesia yang masih bisa digunakan supaya kain lain ikut naik kelas," kata Amy. (Baca: Puan Jadi Menteri, Ini Kata Sahabatnya)
Mantan wartawan RCTI ini mengatakan dirinya berharap suatu saat nanti dapat merancang kebaya untuk Ibu Presiden Iriana dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Kalla. "Saya ingin suatu waktu dapat mendandani kedua Ibu Negara dengan kain khas Sumatera atau Sulawesi. Dengan demikian, menggambarkan kombinasi harmoni kekayaan Nusantara yang bisa terpancar dari busana yang dikenakan mereka," kata Amy, yang sebelumnya pernah merancang busana Ibu Ani SBY. (Baca: Perancang: Ini Beda Gaya Iriana Widodo dan Ani SBY)