Desainer Ini Bikin Wujud Boneka Barbie Apa Adanya
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Kamis, 20 November 2014 14:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Barbie menjadi boneka paling cantik yang pernah ada. Tinggi semampai dengan lekuk tubuh yang ramping. Rambut panjang yang indah dan disempurnakan dengan bola matanya yang besar dan tajam. Banyak yang memujanya. Bahkan tak sedikit yang melakukan operasi plastik agar bisa menyerupai Barbie. Namun tahukah Anda bagaimana rupa Barbie yang normal?
Dilansir dari Washington Post, Kamis, 20 November 2014, Nickolay Lamm, seorang desainer asal Pittsburgh, mendesain Barbie dalam bentuk yang normal. Boneka tersebut diberi nama Lammily. Lammily memiliki ukuran rata-rata perempuan dan punya selulit pada bagian tertentu. Di antaranya, bagian perut, lengan, dan paha. (Baca: Barbie Berbaju Renang Tuai Polemik di AS)
Bukan hanya itu, boneka ini juga memiliki beberapa jerawat dan bekasnya di wajah. Lammily juga terlihat simpel dengan pakaian yang lebih kasual selaiknya anak remaja.
Lamm memang mendesain Lammily disesuaikan dengan ukuran anak remaja Amerika yang berusia 19 tahun. "Saya melihat selama ini boneka yang dipasarkan dibuat dengan ukuran yang tidak proporsional. Saya ingin agar semua orang, khususnya anak-anak, bisa menerima kenyataan," kata Lamm.
Tujuannya, saya ingin menunjukkan bahwa hidup itu indah dan realitas adalah milik kita. "Jangan memaksakan diri untuk menjadi sempurna, cintai diri sendiri," Lamm melanjutkan.
Nickolay Lamm terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Desainer yang kini berusia 26 tahun tersebut mengakui semua orang menginginkan kelayakan, yaitu ingin diakui cantik dan gagah.(Baca: Pria Ini Koleksi Lebih 6.000 Barbie)
"Dulu, waktu masih kuliah, saya berpikir memiliki tubuh yang pendek dan gemuk. Saya pun menahan lapar untuk mendapatkan tubuh yang six pack. Namun kini saya sadar bahwa hal tersebut mengerikan. Struktur tubuh manusia beragam, tapi kita melakukan perbandingan dengan satu standar," Lamm menjelaskan.
Barbie Lammily dipasarkan dengan harga US$ 25 atau setara Rp 300 ribu. Sedangkan aksen jerawat, selulit, dan bekas luka yang ternyata berupa stiker dijual terpisah dengan harga US$ 6 atau setara Rp 73 ribu.
RINA ATMASARI | WASHINGTONPOST
Berita Terpopuler
Nyeri Punggung, Perhatikan Posisi Duduk dan Tidur
Bob Sadino Sudah Dirawat di Rumah Sakit
Media Australia Sorot Ziarah Gunung Kemukus
Sanger, Minuman Favorit Selain Kopi Aceh
Kebayaku, Koleksi Kebaya Pakem Ala Mien Uno