Perjalanan Biji Kakao Menjadi Cokelat  

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 5 Januari 2015 22:15 WIB

Tabanan Beach di Pipiltin Cocoa, Kebayoran Baru, Jakarta. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kini kian banyak kedai dan kafe yang menjual olahan cokelat. Walhasil, cokelat pun mulai dilirik sebagai penganan dan minuman untuk bersantai, selain kopi dan teh. Sebut saja Pipiltin Cocoa, Chocolate Monggo, Reed Chocolate Culture, dan Rumah Cokelat.

Nah, proses pengolahan biji kakao sejak di kebun hingga menjadi cokelat untuk makanan atau minuman itu bisa memakan waktu hingga belasan hari. Lama pengolahan tergantung pada kondisi cuaca, metode yang digunakan—fermentasi atau tidak—serta mesin yang dipakai. Berikut penjelasan dari salah satu bos Pipiltin Cocoa, Tissa Auliani, pekan lalu.

Fermentasi
Sejumlah penadah dan pabrik meminta petani menerapkan fermentasi pada biji kakao. "Tujuannya agar rasa cokelat menjadi lebih asam," kata Tissa. Fermentasi berlangsung selama lima hari. Pertama, biji kakao dimasukkan dalam kotak kayu besar. Lalu, diperam selama 48 jam. Setelah itu, biji kakao dirotasi dan kembali diperam selama 48 jam. Kelar diperam, biji kakao dijemur selama empat hari. Petani setelahnya akan melakukan pemilihan biji kering.

Roasting
Biji kakao di-roasting atau dibakar untuk memperkuat rasa. (baca juga: Kena PPN, Kakao Lebih Banyak Diekspor)

Winnowing
Tahap menampi atau mengayak cokelat ini menggunakan mesin winnower. "Mesin ini akan memisahkan kulit dan daging pada biji kakao lewat proses penghisapan dan penyaringan," ujar Tissa.

Grinding
Oleh mesin grinder, daging kakao digiling hingga menjadi lembut. Tahap ini bisa berlangsung beberapa hari. Biji kakao yang sedang dihaluskan dites dulu rasa dan kualitasnya dengan mikrometer.

Pengadukan
Baru setelahnya cokelat diaduk selama tiga hari dengan mesin untuk mengurangi tingkat keasaman. Cokelat pada tahap ini bisa dicampur gula, susu, serta emulsifier sebagai materi pengikat. Di Pipiltin, cokelat tidak ditambah minyak sayur karena mencampurkan minyak cokelat (butter).

Tempering
Cokelat kembali dipanaskan dengan mesin tempering pada suhu 53 derajat Celsius. Tahap ini membuat tampilan cokelat jadi mengkilat.

Pembentukan
Setelah tempering, cokelat didinginkan di atas meja marmer bersuhu 28 derajat. Suhu itu bukan patokan, karena beda merek beda pula perlakuannya. (baca: Olahan Cokelat Indonesi Capai 500 Ribu Ton)

ISMA SAVITRI | DAVID PRIYASIDHARTA

Terpopuler:
Kamar Mandi Ini Bisa Bernyanyi
Teh Hijau Lokal Juga Bisa Mencegah HIV
Interior Kantor Gereja Ini Dirancang Ceria
Menangkal Kanker dengan Teh Hijau Lokal
Tetap Sehat Saat Liburan
Obat Tulang, Tekan Risiko Kanker
Resep Gingerbread, Hantaran Manis untuk Natal
Masakan Rumahan di Galeri Seni Kolonial







Advertising
Advertising







Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

13 hari lalu

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

Sebuah unggahan video Tiktok tentang cokelat dari luar negeri senilai Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta viral, ini penjelasan Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

43 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

48 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

29 Februari 2024

Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Peneliti BRIN dan warga Desa Nglanggeran, Yogyakarta, mengembangkan coklat yang aman untuk penderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

13 Februari 2024

Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

Di Wales, pasangan merayakan Hari Valentine dengan saling tukar sendok kayu berukir, yang dikenal sebagai sendok cinta. Bagaimana dengan negara lain?

Baca Selengkapnya

Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

15 Januari 2024

Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

Migrain merupakan masalah kompleks dan penyebab utamanya belum diketahui pasti. Berikut lima makanan dan minuman yang paling umum penyebab migrain.

Baca Selengkapnya

Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

12 Januari 2024

Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

Banyak yang ragu apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat. Apakah rasanya seperti cokelat, kegunaan dan nilai gizinya? Simak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

3 Resep Pisang Bolen

22 Desember 2023

3 Resep Pisang Bolen

Resep pisang bolen beragam variasinya

Baca Selengkapnya

4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

15 Desember 2023

4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba.

Baca Selengkapnya