Tidur pada Bayi, Makin Lama Lebih Sehat?

Reporter

Editor

Kamis, 22 Januari 2015 00:00 WIB

Sekitar 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur.

INFO SEHAT - Tidur merupakan suatu keadaan fisiologis yaitu istirahat secara berkala, pengurangan gerakan tubuh dan penurunan tingkat kesadaran terhadap sekelilingnya. Pola dan lamanya tidur seorang anak akan bergantung pada usia dan tahap perkembanganya. Setiap anak mempunyai pola tidurnya masing-masing, sehingga pola tidur anak berbeda antara satu dengan lainnya.


Bayi baru lahir pada umumnya akan tidur lebih lama, mereka tidur rata-rata selama 16 jam setiap hari dengan rentang waktu 3-4 jam persesinya. Bayi baru lahir akan mengikuti ritme seperti berada dalam rahim, mereka belum bisa membedakan antara siang dan malam. Seiring pertambahan usia bayi, pola tersebut akan berubah. Misalnya pada usia 12 bulan, total jam tidurnya menjadi 13 jam.


Sekitar 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, hormon ini bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, mengatur metabolisme tubuh, dan perkembangan otak bayi. Hormon pertumbuhan juga berfungsi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah serta sel saraf otak. aliran darah ke otak akan meningkat selama tahap tidur aktif. Hal ini berperan penting dalam aktivitas otak dan kesehatan psikisnya, sehingga memungkinkan perkembangan otak bayi dengan optimal.


Apa yang akan terjadi apabila bayi kurang tidur? Bayi akan rewel, mudah menangis, dan sulit diatur. Gangguan tidur juga dapat mempengaruhi efektivitas sistem daya tahan tubuh pada anak sehingga anak rentan terhadap penyakit.


Agar bayi tidur dengan nyenyak dan rileks: mandikan bayi dengan menggunakan air hangat dan sabun yang lembut sehingga bayi akan rileks. Setelah mandi, lakukan pijatan lembut ke seluruh tubuh bayi yang dapat menenangkan bayi. Ciptakanlah suasana tenang, dengan membaca dongeng, atau memutarkan musik lembut hingga bayi tertidur.


Advertising
Advertising

Bagaimana posisi tidur terbaik untuk bayi? Telentang adalah posisi tidur pada bayi usia 0-3 bulan yang terbukti paling aman, hal ini disebabkan karena dia belum mampu berguling. Posisi miring ke kanan pada umumnya banyak dipilih untuk bayi prematur, terutama yang minum memakai selang atau masih menggunakan alat bantu pernapasan. Posisi ini bertujuan agar proses pengosongan lambung lebih mudah dan mencegah gumoh lebih banyak.


Posisi tengkurap saat ini masih dalam perdebatan. Penelitian melaporkan posisi tidur tengkurap akan membuat bayi lebih nyaman, bayi dapat tidur lebih nyenyak, tangisnya berkurang, serta gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya lebih baik. Tetapi, posisi ini juga dilaporkan dapat menimbulkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindroma meninggal mendadak. Sehingga usahakan agar bayi tetap diawasi, mulut atau hidung bayi tidak tertutup sesuatu yang dapat menghalangi pernapasannya.


(dr. Nurul Iman Nilam Sari, SpA - RS Premier Jatinegara)


Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

23 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya