Tip Menghindari Perceraian Versi Psikolog Rose Mini  

Reporter

Senin, 16 Februari 2015 15:14 WIB

Seorang pria melintas didepan banner di acara perjodohan untuk para setengah baya dan senior yang disponsori oleh pemerintah Shanghai (9/11). Acara ini diadakan karena tingkat perceraian di Cina telah meningkat selama tujuh tahun berturut-turut. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional serta Kementerian Agama menyatakan satu dari sepuluh pernikahan di Indonesia berujung perceraian. Pada 2013, terjadi 354 ribu perceraian. Angka itu melonjak dari 285 ribu kasus pada 2010 dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat perceraian tertinggi se-Asia Pasifik.

Menurut psikolog Rose Mini, tren perceraian terus meningkat. “Meski data kuantitatif di atas tidak mencakup pasangan yang rujuk lagi, angkanya tetap tinggi,” katanya seperti ditulis Koran Tempo, akhir pekan lalu.

Menilik data di situs BKKBN, 80 persen kasus perceraian terjadi pada pasangan muda yang menikah selama 2–5 tahun. Alasan utama mereka memutuskan berpisah adalah merasa hubungan rumah tangga tidak harmonis.

Menurut Rose, ketidakharmonisan itu menunjukkan para pasangan muda belum memiliki keterampilan berumah tangga, yang meliputi komunikasi, adaptasi, ekspresi cinta, penguasaan masalah, dan hubungan seksual. “Yang paling penting adalah komunikasi,” ujar pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Rose mengatakan perempuan dan laki-laki memiliki pola komunikasi yang bertolak belakang. Perempuan, dia menambahkan, cenderung berbicara panjang-lebar dan suka curhat, sementara kebanyakan laki-laki berbicara seperlunya dan langsung ke inti permasalahan. “Harus ketemu di tengah,” katanya.

Kebanyakan masalah komunikasi muncul akibat ketidakseimbangan di antara suami dan istri. Misalnya, Rose melanjutkan, satu pasangan menikah saat sama-sama baru lulus kuliah karena merasa nyambung dalam hal komunikasi. Seiring dengan berjalannya waktu, karier si suami melejit, sementara istrinya yang ibu rumah tangga tidak beranjak dari kesibukan domestik. “Terjadi ketidakseimbangan,” katanya. Dalam banyak kasus yang Rose hadapi, keharmonisan pasangan seperti itu goyah karena komunikasi mereka tidak lagi nyambung.

Untuk memecahkan masalah seperti ini, ujar Rose, pihak yang berada di atas, dalam kasus itu suami, harus “menarik” istrinya. Misalnya lewat sharing dan berbagi cerita tentang kesibukan dan hobi. Si istri juga bisa lebih proaktif dengan mencari informasi tentang kesukaan suaminya. “Paling mudah, ya, lewat Internet,” katanya.

Suami yang hobi mengutak-atik mobil dipastikan senang saat istrinya bisa mengidentifikasi jeroan mobil atau update dengan informasi otomotif. Sebaliknya, suami juga perlu mengetahui dunia istri. “Jangan sampai tidak tahu cabai merah keriting.”

REZA MAULANA

Berita terkait

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

11 jam lalu

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

Mahkamah Agung atau MA resmi menutup akses publikasi perkara perceraian aktris Ria Ricis dan Teuku Ryan

Baca Selengkapnya

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

1 hari lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

9 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

9 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

14 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

58 hari lalu

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

6 Maret 2024

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

5 Maret 2024

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

4 Maret 2024

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.

Baca Selengkapnya

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

1 Maret 2024

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.

Baca Selengkapnya