Sejumlah model pria berjalan diatas catwalk saat memperagakan koleksi busana terbaru dari desainer Toto Supangat dalam peragaan busana Konser Ramadan Plaza Senayan, di Atrium Plaza Senayan Jakarta (12/7). TEMPO/Nurdiansah
BISNIS.COM, Jakarta - Produk mode bagi pria tergolong masih jarang dibandingkan untuk wanita. Fashion Director Idcreativeworld Sys Sakri mengatakan produk mode bagi kaum Adam lebih sedikit daripada untuk wanita. Karena itu, dia menganggap pria yang memperhatikan fashion masih kerap kesulitan mencari produk yang diinginkan.
"Untuk cowok kan jarang. Cowok fashionable susah cari produk yang diinginkan," ujarnya di Jakarta belum lama ini.
Dengan peluang itu, dia pun berusaha menyuplai produk-produk mode untuk pria. Rekanannya yang merancang busana didorong agar dapat menelurkan karya mode bagi kaum Adam. "Saya mau masukkan karya desainer-desainer khusus cowok," katanya.
Dari segi tren, tutur dia, lebih ke warna alami untuk celana. Sebagai contoh, dia menyebutkan warna hitam, cokelat, dan putih. "Tren 2015 untuk celana pria lebih ke natural color, seperti hitam, cokelat, dan putih," tuturnya.
Untuk kemeja, yang masih menjadi favorit adalah motif garis vertikal. Motif ini dapat membuat pria berbadan besar tampak lebih kecil. Kendati demikian, semua bergantung pada kepercayaan diri masing-masing. Pilihan teraman, kata Sys, adalah kemeja berwarna hitam.
"Kemeja garis-garis masih tren. Menurut saya, itu jadi suatu tampilan. Kalau enggak berani, pakai yang hitam biar aman," ucapnya.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
44 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.