Obesitas Seseorang Pengaruhi Berat Badan Pasangannya
Editor
Cheta Nilawaty P.
Senin, 26 Oktober 2015 23:05 WIB
TEMPO.CO, Baltimore - Berat badan pasangan ternyata dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Bila seseorang memiliki berat badan berlebih (obesitas) maka orang lain yang menjadi pasangannya beresiko memiliki obesitas dua kali lipat. Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari Jhon Hopkins University di Baltimore, Inggris.
"Pria yang memiliki istri obesitas akan mengalami kenaikan berat badan hingga mendekati istrinya sekitar 78 persen. Sedangkan wanita yang memiliki suami obesitas, memiliki resiko kenaikan berat badan mendekati suaminya hingga 89 persen," ujar Laura Cobb, Kepala Peneliti dari Johns Hoplkins University, seperti yang dikutip dari www.dailymail.co.uk, Selasa pekan lalu.
Dokter Cobb memantau sekita 4000 orang yang saling berpasangan selama kurang lebih 25 tahun mulai dari tahun 1987 - 2013.Saat pertama penelitian dilakukan, 23 persen laki -laki dan 25 persen perempuan mengalami kegemukan. Mereka adalah salah satu pasangan yang ada di dalam 4000 orang subyek penelitian. 25 tahun kemudian penelitian ini menunjukkan, jumlah orang yang bertambah berat badannya semakin banyak. Walau beberapa di antara mereka sudah ada yang meninggal.
Penelitian ini menunjukkan, suatu perubahan dalam hidup sesorang ternyata dapat mempengaruhi kehidupan pasangan. Baik itu diet, aktivitas fisik, maupun kebiasaan yang dapat menyebabkan obesitas. Banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pernikahan memiliki kaitan erat dengan penambahan berat badan.
Meski begitu, dokter Ivanka Prichard dari Flinders University di Adelaide Austalia memiliki pendapat lain. Ia mengungkapkan, tidak seluruh aktivitas fisik seseorang mempengaruhi berat badan pasangannya. "Sebab ada banyak faktor seperti oever time, diet yang seimbang dan banyak faktor tidak sehat lainnya yang dapat mempengaruhi berat badan," kata Prichard.
CHETA NILAWATY | DAILYMAIL.CO.UK