TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 30 juta warga Indonesia terindikasi terserang penyakit jamur kuku atau onikomikosis. Onikomikosis merupakan penyakit kulit yang menyerang kuku yang disebabkan infeksi jamur, Kamis, 11 November 2015. Ciri-ciri penyakit ini di antaranya, kuku berubah warna menjadi kekuningan atau cenderung menghitam, lapisan kuku menebal dan kuku patah, retak atau pecah. Menurut penelitian Emtrix Price & Concept Study pada Maret 2014, lebih dari 30 juta orang Indonesia menderita penyakit ini.
Primata Tantiana, Brand Manager PT Transfarma Medica Indah, menjelaskan, ada tiga alasan mengapa banyak warga Indonesia yang mengalami masalah jamur kuku. "Pertama, kuku ini dianggap sepele, orang cenderung memikirkan masalah lainnya misalnya kulit yang memang lebih terlihat," kata dia di UOB Plaza, kemarin.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, sebagian besar masyarakat menganggap masalah ini mudah diatasi dengan cara menutupnya dengan alas kaki. Masyarakat Indonesia juga banyak yang tidak tahu bagaimana cara mengobatinya. "Hasil online survei menunjukkan lebih dari 50 persen responden yang mengalami masalah kuku tersebut mengobati dengan cara tradisional seperti rendam air garam, dioles minyak tanah atau minyak tawon," ungkap dia.
Ia juga menerangkan, hasil survei yang sama melalui Cosmopolitan.co.id dan Fitnesformen.co.id menunjukkan sembilan dari sepuluh wanita di Indonesia mengaku pernah atau sering mengalami masalah kuku tersebut. Sementara enam dari sepuluh pria di Indonesia juga pernah mengalami hal serupa. Sayangnya, karena tak terlalu dianggap serius, hanya ada kurang dari dua orang yang berinisiatif untuk berkonsultasi kepada dokter mengenai masalah ini.
Margaretha Indah Maharani, dokter sekaligus pemilik dan direktur Klinik Medivita, mengatakan bahwa meski tidak berdampak langsung pada kesehatan tubuh tapi penyakit itu bisa berdampak pada psikologis seseorang. "Kaki juga bisa menjadi bau dan ini tentunya akan mengurangi rasa percaya diri," kata dia.
Maka dari itu, ia menyarankan, agar siapa pun yang mengalami hal serupa segera mengobati kuku berjamur dengan obat yang benar atau pergi ke dokter untuk berkonsultasi.
DINI TEJA
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya