Semburat Cinta di Usia Tiga Dasawarsa IPMI

Reporter

Kamis, 1 Desember 2016 23:02 WIB

Desainer Andreas Odang berpose bersama model yang mengenakan koleksi terbarunya dalam IPMI Trend Show 2017 di Senayan City, 11 November 2016. Kali ini, Andreas Odang mengusung tema Black Magnolia dlam rancangan busananya. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Cinta dan angka 30 memiliki makna penting bagi para perancang nasional. "Cinta itu sesuatu yang agung dan indah untuk kebersamaan. Angka 30 adalah perjalanan panjang bermakna Ikatan Perancang Mode Indonesia," kata Era Soekamto, perancang busana, di Senayan City, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Era bersama rekan-rekannya di IPMI merayakan tiga dasawarsa berdirinya asosiasi itu. Ada Barli Asmara, Carmanita, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Tuti Cholid, Widhi Budhimulia, Yogie Pratama, Yongki Budisutisna, Hian Tjen, Sutanto Danuwidjaja, Andreas Odang, Stella Rissa, dan Auguste Soesastro. "Ini tahun ke 30 IPMI menjadi bukti keberadaan kami di dunia mode Indonesia," kata Tri Handoko, Ketua Pelaksana IPMI.

IPMI Trend Show 2017 tersebut bertema 'Love'. "Memerlukan komitmen dan cinta yang besar untuk menjaga perhelatan fashion bisa rutin diadakan setiap tahunnya," kata Tri. Pagelaran mode tersebut diikuti 20 perancang. Acara ini berlangsung empat hari dengan rangkaian acara lain, seperti pop-up store, pemutaran film tentang, pameran foto, dan gelar wicara bersama Badan Ekonomi Kreatif.

Menurut Tri, tanpa cinta, mustahil acara tersebut terlaksana. Meski mencari hidup di pasar yang sama, dia melanjutkan, para anggota IPMI tidak bersaing, justru saling mendukung. "Trend Show menjadi wadah bagi kami untuk unjuk kreativitas, melihat tren dari para desainer tanpa harus terkekang tren dan popularitas," ujarnya.

Para perancang meminta modelnya berpose lebih lama di catwalk. "Tujuannya, mendekatkan cinta dari karya perancang kepada para tamu undangan supaya mereka bisa melihat dengan detail rancangan tersebut," kata Tri.

Ketua IPMI, Sjamsidar Isa, mengatakan, koleksi yang ditampilkan merupakan arahan tren menurut kacamata masing-masing desainer. Tujuannya, memberikan pilihan yang lebih variatif dalam berbusana. "Tren fashion bukanlah suatu pemaksaan. Di sini, kami memberikan sebuah acuan yang akan dikembalikan lagi kepada selera berbusana masing-masing individu," kata Sjamsidar, 70 tahun.

Perempuan yang biasa disapa Cami ini mengatakan tren memberikan pilihan dari suatu prediksi.

Pemaparan tren yang bisa dinikmati secara global, dia melanjutkan, adalah yang mengangkat kekayaan budaya Nusantara. "Hasilnya adalah gaya kekinian yang bersanding apik dengan unsur tradisional. Modern yang terserap dari inspirasi lokal," ujar dia.

Di panggung tersebut, perancang Barli Asmara menghadirkan koleksi hasil kolaborasinya dengan label All The Horse. Barli, 38 tahun, mengusung karyanya yang menajamkan siluet gotik. "Karya ini merupakan perwujudan wanita yang dinamis. Saya menyajikan dengan dibungkus kain-kain yang berat, kulit, renda, denim, dan berbagai aplikasi kancing," ujar perancang yang mulai berkarya pada 2002 itu. "Perempuan modern itu mampu menyeimbangkan kehidupannya, meski lembut dan feminin, tetapi berjiwa kuat dan tegas."

HADRIANI P.

Berita terkait

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.

Baca Selengkapnya

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

15 September 2017

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

Pemberian julukan kepada punggawa Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 oleh Valentino Simanjuntak ternyata tak sembarangan. Ada makna di baliknya.

Baca Selengkapnya