TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2016, batik asal tanah Sumatera seolah menemukan jalannya untuk kembali bersinar. Banyak acara digelar untuk mengenalkan batik-batik asal Sumatera. Beberapa perancang busana tak ragu menggunakannya sebagai bahan dasar koleksi yang dipamerkan dalam pekan mode bergengsi, seperti Jakarta Fashion Week pada Oktober lalu.
Perancang Ria Miranda, yang berdarah Minang, mengenalkan batik Liek atau batik tanah liat yang merupakan batik khas Sumatera Barat dalam Jakarta Fashion Week 2017. “Saya ingin memberi tahu kepada masyarakat luas bahwa Sumatera Barat juga memiliki batik yang harus dilestarikan,” tutur dia.
Tidak bisa disangkal, batik memang identik dengan Jawa. Asal-usul namanya pun “njawani’”. Batik berasal dari kata amba dan tik. Amba berarti menulis, tik adalah titik. Walhasil, batik disebut juga sebagai proses menerakan titik-titik malam atau lilin ke atas sehelai kain.
Secara umum, canting, kuas, atau cap merupakan sarana yang digunakan untuk membubuhkan malam. Cara pembuatan batik Sumatera pun mengikuti kaidah ini. “Perbedaan batik Sumatera dengan batik Jawa yang mendasar adalah corak dan pewarnaan. Batik Sumatera kurang begitu populer karena tidak dipakai sehari-hari,” kata Titiek Djoko Sumaryono, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Promosi Yayasan Batik Indonesia.
Titiek mengatakan persebaran batik di tanah Sumatera sudah terjadi berabad-abad silam. “Karena itu, beberapa coraknya terkait dengan kerajaan yang berkuasa saat corak itu lahir,” ucap dia.
Menurut Titiek, batik di tanah Aceh sudah lama ada berkat kegiatan perdagangan yang membawa batik Jawa Tengah sebagai komoditas. Menurut beberapa literatur, salah satunya buku Batik Indonesia Soko Guru Budaya Bangsa yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian, jejak batik di Aceh sudah terekam pada abad ke-17. Hingga akhirnya Aceh memiliki batik sendiri dengan motif yang sesuai dengan budaya setempat.
Motif batik Aceh yang terkenal adalah pintu Aceh dengan warna-warna terang, seperti merah, hijau, kuning, dan merah muda. Motif pintu Aceh digambarkan serupa dengan pintu rumah adat Aceh, terutama ukurannya yang rendah. Motif ini melambangkan sikap masyarakat Aceh yang mudah menerima perbedaan.
DINI PRAMITA
Berita terkait
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer
3 hari lalu
Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus
4 hari lalu
Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStartup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang
8 hari lalu
Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian
10 hari lalu
Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTampil Kasual dengan Baju Flanel
17 hari lalu
Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee
Baca SelengkapnyaGaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini
25 hari lalu
Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?
30 hari lalu
Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion
Baca SelengkapnyaSejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran
34 hari lalu
Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRamadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
45 hari lalu
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
Baca SelengkapnyaTiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana
4 Maret 2024
Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.
Baca Selengkapnya