TEMPO.CO, Jakarta -Merasa terganggu jika melihat wanita di posisi lebih tinggi, cenderung membuat wanita menderita dengan bersikap tidak adil, cenderung melihat perselingkuhan sebagai sesuatu yang wajar, dan bisa bertindak kejam atau jahat pada wanita. Itu adalah sinyal-sinyal seseorang mengalami gangguan misoginis.
Sikap misoginis atau pandangan negatif terhadap perempuan, ternyata dapat mempengaruhi kondisi psikologis korbannya. Psikolog Klinis Dewasa dari Tiga Generasi, Tiara Puspita, mencontohkan pada kasus perempuan yang mengalami pelecehan seksual, tapi justru memperoleh tekanan dari masyarakat bahwa itu adalah kesalahannya.
"Tidak hanya perempuan tersebut dapat mengalami trauma atas peristiwa pelecehan, tapi juga menurunkan harga diri, kepercayaan diri, dan menyalahlan diri sendiri hingga dalam kondisi ekstrem bisa mengalami depresi," kata Tiara kepada Tempo, Sabtu, 14 Januari 2017.
Contoh lain, Tiara melanjutkan, perempuan yang terjebak dalam pandangan misoginis dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga. "Bisa saja ia justru berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bertahan dalam hubungannya dan menuruti suaminya. Bukan melaporkan suaminya ke pihak berwajib," ujarnya.
Pada kondisi lebih umum, Tiara mengatakan, dampaknya misoginis pada perempuan adalah cenderung membatasi dirinya untuk memaksimalkan potensi diri dan cenderung pasrah atau menyalahkan dirinya ketika menerima perlakuan tidak layak dari laki-laki. "Serta sulit untuk menentukan batasan perilaku yang layak dan tidak".
Menurut Tiara, misoginis bukan gangguan, sehingga tidak menjadi sesuatu yang harus disembuhkan. "Yang dapat kita lakukan adalah dengan mencoba mengubah persepsi dengan tidak mendiskriminasi seseorang hanya karena jenis kelamin," kata Tiara.
Mengubah persepsi bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan, serta hidup layak. "Tidak langsung menghakimi perempuan sebagai pihak yang lemah dan salah, tapi melihat pada fakta dan berpikir obyektif," ujar Tiara. Masih bertahan menjadi misoginis?
AFRILIA SURYANIS
Baca Juga :
1. Betulkah misoginis hanya khusus pria?
2. Perlukah mengintip chat pasangan?
3. empat efek buruk gara-gara berselingkuh
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
56 hari lalu
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya