TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat mesin kendaraan, jika terus-terusan digunakan , maka kendaraan pun akan rusak. "Begitupun otot dan persendian kita, kalau dipakai terus berolahraga akan mengalami kerusakan," kata Spesialis Kedokteran Olahraga Michael Triangto,kepada Tempo, Rabu, 18 Januari 2017.

Tentukan dulu apa tujuan Anda berolahraga. "Kalau tujuannya untuk kesehatan, (olahraga) tidak bisa terus-terusan," ujarnya. Sebab, ada perbaikan sel-sel yang harus selalu diperbaiki. "Kalau olahraga terus malah semakin drop dan cidera," kata dia.

BACA JUGA: Bahaya Duduk Terlalu Lama: Sakit Jantung dan Diabetes

Menurutnya, seorang atlet tidak terus-terusan berlatih atau berolahraga. Michael mencontohkan, seorang atlet yang berlatih selama sepekan, masih diselingi dengan istirahat. Juga setelah mengikuti kejuaraan, ada jeda waktu di mana para atlet harus beristirahat. "Kadang yang awam setelah ikut lomba lari di satu tempat, kemudian ikut lagi di tempat lain di hari yang sama. Mau ngapain? Malah ngerusak badan," ujarnya.

Olahraga yang berlebihan atau terus menerus akan mengakibatkan benturan, penipisan sendi, dan sobekan otot, bahkan bisa menyebabkan perdarahan. "Benturan bisa di lutut, engsel, pinggang. Kalau ototnya bergerak terus bisa putus dan sobek," kata Michael.

Disebutkan juga bahwa menurut American College of Sports Medicine (ACSM), idealnya melakukan olahraga minimal selama 150 menit per minggu dengan intensitas sedang dan 45 menit per minggu dengan intensitas berat. "Memang dianjurkan untuk hidup aktif, tapi tetap memperhatikan itu," ujar dia.

AFRILIA SURYANIS

BACA JUGA
Jokowi Olahraga Panahan, Manfaatnya Tak Sekadar Fisik
Jus Jeruk Lebih Baik dari Buah Jeruk?