TEMPO.CO, Jakarta - Anda termasuk pria yang sering mengendarai mobil berjam-jam lamanya? Hati-hati, mungkin jumlah sperma Anda 'diam-diam' berkurang. Para peneliti fertilitas dari Prancis menemukan bukti yang kuat bahwa mengemudikan mobil dalam jangka waktu yang lama ternyata berhubungan erat dengan terjadinya infertilitas pada pria.
Disebutkan bahwa pada pria yang menghabiskan banyak waktu sebagai pengemudi ternyata menyebabkan temperatur di daerah skrotum meningkat. Beberapa penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa jumlah sperma pada pengemudi profesional ternyata lebih rendah, tidak normal, dan lebih lama mendapat keturunan dibanding mereka yang bukan pengemudi profesional. Fakta yang sama juga diungkapkan sebuah riset yang dipublikasikan Human Reproduction Journal, beberapa waktu lalu.
Penelitian dilakukan pada 9 orang voluntir yang telah dilengkapi pengukur temperatur pada kulit tubuh mereka (termasuk di daerah skrotum). Alat pengukur suhu itu dihubungkan pada alat perekam kecil yang dipasang pada tali pengaman, sehingga bisa mengukur perubahan temperatur yang terjadi pada skrotum setiap 2 menit.
Para sukarelawan itu kemudian mengemudikan mobil selama 160 menit tanpa menyalakan sistem pendingin (AC). Sebelumnya, mereka melakukan jalan kaki untuk proses adaptasi.
Hasilnya? Selama 20 menit perjalanan, temperatur skrotum mengalami peningkatan secara cepat dari 34,2 °C menjadi 35,5°C. Sementara dari 20 sampai 120 menit berikutnya suhunya meningkat dari 35,5°C menjadi 36,2°C, dan kemudian stabil.
Setelah 2 jam, ternyata suhu skrotum saat mengemudi lebih tinggi dibanding saat berjalan kaki. Suhu skrotum bagian kiri lebih tinggi 1.7°C, sementara yang kanan lebih tinggi 2.2°C.
Dr Roger Mieusset, pemimpin riset the Human Fertility Research Group and CECOS Midi-Pyrénées, Toulouse, mengungkapkan bahwa kenaikan temperatur para pengemudi itu bisa jadi merupakan penyebab utama mengapa para pengemudi profesional sulit punya anak. Disebutkan bahwa kenaikan suhu skrotum berpengaruh pada pembentukan sperma.
Walaupun begitu, tampaknya penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan. Paling tidak, penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi reproduksi pria memang dipengaruhi oleh gaya hidup yang bersangkutan.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.