TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di McMaster University di Ontario, Kanada, mengungkapkan bahwa perempuan lebih tertarik kepada laki-laki yang memiliki suara bernada rendah karena dianggap maskulin. Meski demikian, para perempuan itu sadar bahwa laki-laki bersuara rendah umumnya mempunyai karakter tidak setia.
Karena itu, ketertarikan perempuan terhadap laki-laki bersuara rendah umumnya hanya untuk hubungan singkat, tidak untuk berlanjut ke jenjang pernikahan. Para perempuan ini sadar bahwa laki-laki tersebut hanya pura-pura mencintai tapi kemudian meninggalkan mereka.
Baca Juga: Waspada, Ini Penyebab Putus Cinta
Penelitian yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Personality and Individual Differences tersebut menawarkan wawasan dalam evolusi suara manusia dan bagaimana kita memilih pasangan. "Bunyi suara seseorang dapat mempengaruhi bagaimana kita berpikir tentang mereka," kata Jillian O'Connor dari Department of Psychology, Neuroscience, and Behaviour di McMaster University, sekaligus penulis utama studi tersebut.
Penelitian ini melibatkan 87 perempuan sebagai responden. Mereka dipersilakan mendengar suara laki-laki yang dimanipulasi secara elektronik untuk suara lebih tinggi atau lebih rendah. Lantas, para perempuan itu disuruh memilih suara laki-laki mana yang mereka pikir punya kemungkinan berbuat curang kepada pasangannya.
Peneliti juga meminta para peserta memilih suara yang mereka pikir lebih menarik untuk jangka panjang versus hubungan jangka pendek. “Dari perspektif evolusi, persepsi ini mungkin bisa digunakan untuk mengetahui perselingkuhan seksual pada masa mendatang,” ujar David Feinberg, asisten profesor di departemen yang sama dengan O'Connor.
SUSANDIJANI
BACA JUGA
5 Jurus Pria Merayu Perempuannya
Bahasa Cinta Ini Jangan Diabaikan