TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, banyak karyawan atau pegawai yang memutuskan untuk pensiun dini, bahkan sebelum usia mereka menginjak 30 tahun.
Tujuan pensiun dini, kebanyakan karena ketidakpuasan akan sistem manajemen sehingga membuat mereka mengejar ambisi mereka yang lain, atau juga ada lainnya yang memutuskan untuk berdiam diri di rumah saja.
Pensiun dini tidak hanya untuk orang-orang di usia 40-an lagi. Dan itu tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin menjalani hobi mereka seutuhnya.
(Baca: Beginilah Sifat Donald Trump Menurut Grafologi)
Banyak juga orang pensiun dini di usia 35 tahun setelah mencapai kestabilan ekonomi dan ingin menikmatinya sedini mungkin bersama dengan keluarganya.
Sosiolog Vikram Prabhu dari India mengatakan kecenderungan ini tidak berkaitan dengan kurangnya tanggung jawab seseorang. Namun, katanya, lebih berkaitan dengan pencapaian tujuan keuangan, yang berarti bahwa istilah 'pensiun' telah berubah.
Dia menambahkan, sebagian besar, orang-orang di sektor IT adalah orang-orang yang mencari pensiun dini; sedangkan profesi lainnya seperti dokter bekerja sampai usia lanjut.
Dia mengatakan stres merupakan penyumbang utama untuk tren ini. "Orang-orang yang bekerja berjam-jam di pekerjaan dengan stres tingkat tinggi dan mereka tidak bisa menghabiskan cukup waktu dengan keluarga dan mengejar gairah mereka. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan," katanya.
Fenomena ini bermuara kepada orang-orang yang memiliki kepentingan bervariasi. Orang-orang tidak ingin lagi seperti mesin, mereka umumnya memiliki beberapa bidang keahlian. Bahkan, banyak yang mampu menggabungkan kehidupan kerja mereka dengan kepentingan mereka.
Banyak orang yang sudah pensiun juga aktif di bidang yang berbeda. Pensiun dini juga tidak lagi dikaitkan dengan masalah keuangan, tapi juga pada kepuasan diri sendiri.
BISNIS
Baca juga
Ide Mentok? Ini Rahasia Barli Asmara Mengatasinya
Mau Hidup Hemat? Kenali Dulu Latte Factor Anda
Berita terkait
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional
12 hari lalu
Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.
Baca SelengkapnyaGen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup
16 hari lalu
Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.
Baca Selengkapnya4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran
19 hari lalu
Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.
Baca Selengkapnya5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn
23 hari lalu
Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
23 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier
16 Januari 2024
Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.
Baca SelengkapnyaMengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya
8 Januari 2024
Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?
Baca SelengkapnyaJauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya
31 Desember 2023
Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan
Baca SelengkapnyaDekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini
8 Desember 2023
Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.
Baca SelengkapnyaCareer Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier
11 November 2023
Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier
Baca Selengkapnya