TEMPO.CO, Jakarta - Makanan cepat saji yang dikonsumsi dalam jangka panjang kemungkinan dapat mengganggu kesehatan. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo Karo di Mukomuko pekan lalu.
Dolatta juga meminta masyarakat mengurangi konsumsi makanan cepat saji (instan) secara berlebihan. "Kami menganjurkan masyarakat menguranginya, karena makanan cepat saji tersebut mengandung bahan pengawet," katanya.
Meskipun makanan cepat saji telah direkomendasikan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) aman untuk dikonsumsi, kalau akumulasinya terus-menerus bahan pengawet itu akan menumpuk. Mengkonsumsi makanan cepat saji dalam waktu singkat atau jangka pendek mungkin tidak mengganggu.
Selanjutnya, ia menyarankan masyarakat mulai sekarang kembali mengkonsumsi makanan alami. Menurut dia, saran mengkonsumsi makanan alami itu supaya perkembangan penyakit kanker di masyarakat tidak terlalu banyak, dan kalau bisa jumlahnya dibatasi.
Menurut dia, makanan cepat saji itu juga dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker. "Sebenarnya tidak hanya makanan cepat saji, merokok juga dapat merangsang pertumbuhan sel-sel yang bisa menyebabkan kanker," tutur Dolatta.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
17 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.