Spirit Bushido, Jam Kerja Panjang Bukan Segalanya

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 20 Maret 2017 13:10 WIB

Ilustrasi wanita gila kerja/Workaholic. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Dalam tradisi Jepang dikenal istilah bushido, semangat yang mendasari nilai-nilai kehidupan golongan Samurai, yang rela mati demi membela negara.

Ketika seseorang melakukan kesalahan, spirit bushido membuat warga Jepang tidak segan-segan mengaku bersalah, meminta maaf, atau sampai melakukan tindakan ekstrem seperti mengundurkan diri bahkan bunuh diri.

Dalam bidang pekerjaan, spirit bushido juga menjadi buah simalakama.

Baca juga: Energi Marah Juga Punya Efek Positif, Simak Kisah Menarik Ini

Jika tidak mati bunuh diri karena malu setelah melakukan kesalahan, tidak sedikit pekerja yang mati karena terlalu lelah bekerja atau populer dengan istilah karoshi.

Kasus karoshi terakhir yang menghebohkan menimpa Matsuri Takahashi, pekerja berusia 24 tahun yang bunuh diri dengan melompat dari gedung. Ia karyawan perusahaan periklanan Dentsu. Dari cuitan terakhir di akun Twitternya, Takahashi diketahui mengalami kelelahan kerja.

“Sekarang pukul 4 pagi. Tubuhku bergetar. Aku seperti ingin mati,” itulah bunyi salah satu cuitannya beberapa saat sebelum ditemukan tewas pada Desember tahun lalu.

Setelah insiden itu, diketahui Takahashi telah melalui 105 jam lembur dalam satu bulan. Presiden dan Kepala Eksekutif Dentsu, Tadashi Ishii, menghadapi kasus ini dengan mengusung bushido. Ia mengumumkan pengunduran dirinya, terhitung Maret tahun ini.

Budaya lembur di Jepang yang ekstrem berpengaruh pada tingkat karoshi. Melalui studi yang dilakukan pada Oktober 2016, untuk mengetahui kasus karoshi dan penyebab-penyebab kematian korban, ditemukan, lebih dari 20 persen dari seribu responden mengakui setidaknya lembur selama 80 jam dalam sebulan.

Lalu 50 persen responden mengatakan tidak pernah mengambil cuti liburan. Padahal, pekerja di Jepang mendapat jatah cuti tahunan hingga 22 hari.

Selain karena beban pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, cuti dipandang merepotkan karena mereka harus melimpahkan pekerjaan kepada orang lain selama cuti.

Selanjutnya : Merepotkan orang lain adalah hal memalukan
<!--more-->

Merepotkan orang lain adalah hal yang memalukan di Jepang. Akibatnya, mereka bekerja hingga tenaga benar-benar habis.

Ini sebabnya karoshi bukan sekadar kematian akibat bunuh diri. Dalam banyak kasus, karoshi bisa disebabkan kecelakaan akibat kurang konsentrasi setelah lelah bekerja, serangan jantung, dan strok. (Baca :Perceraian Semakin Marak, Karier Menjadi Biang Kerok?)

Awal tahun ini, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe meluncurkan “reformasi gaya kerja” untuk mengurangi tingkat karoshi. Salah satunya dengan menganjurkan pengambilan hak cuti bagi para pekerja. Beberapa perusahaan swasta di Jepang juga mulai berbenah.

Dentsu sendiri mulai membudayakan karyawan agar mengambil setidaknya 5 hari cuti setiap enam bulan. Mereka juga mematikan lampu kantor pada jam 10 malam sebagai pertanda agar karyawan segera pulang.

Perusahaan lain, misalnya perusahaan perdagangan Itochu Corporation, memberikan opsi jam lembur pada pagi hari, dengan membuka kantor mulai jam 5 pagi untuk menghindari pekerja tertahan di kantor hingga larut malam.

Bagaikan dua sisi mata uang, budaya kerja orang Jepang menyimpan sisi positif dan negatif, sehingga ada baiknya Anda tidak menirunya secara utuh. (Baca :Jika Anda Seorang Bos, Sudahkah Memiliki 4 Sikap Ini ?)

Tirulah kedisiplinan tinggi, ketepatan waktu, dan loyalitas mereka. Namun jaga keseimbangan kerja dengan kehidupan pribadi. Yang terpenting adalah bekerja secara efektif dan efisien, karena jam kerja yang panjang ternyata bukan jaminan keberhasilan dan kebahagiaan Anda.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

6 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

9 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

12 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya