Percayakah Anda Penyebab Sifat Penyendiri adalah Faktor Genetika?

Reporter

Kamis, 30 Maret 2017 15:00 WIB

put.az

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah jantung Anda berdebar begitu kencang, tangan gemetar hebat, dan napas terasa sesak saat berada di tengah kerumunan? Takut merasa dipandang negatif oleh orang lain? Jika iya, bisa jadi Anda mengalami fobia sosial.


Baca: 5 Keunikan dari Pribadi Penyendiri


Orang dengan gangguan ini biasanya lebih nyaman menjadi penyendiri dan berbincang dengan orang lain melalui perantara teknologi, seperti pesan instan atau media sosial.


Namun jangan khawatir. Para ilmuwan dari Jerman sudah menemukan penyebabnya. Dalam jurnal Psychiatric Genetics edisi Maret 2017, mereka menyatakan bahwa penyebabnya adalah genetika.


Dalam artikel yang berjudul “Further Evidence for Genetic Variation at the Serotonin Transporter Gene SLC6A4 Contributing Toward Anxiety”, para ilmuwan menjelaskan musabab fobia ini. Fobia sosial terjadi karena terhambatnya pengiriman hormon serotonin ke otak. Serotonin berperan dalam memberikan perasaan nyaman dan tenang.


Advertising
Advertising

Baca: Orang Pintar Terbukti Lebih Penyendiri


Andreas Forstner, anggota studi dari Institute of Human Genetics, University of Bonn, Jerman, mengatakan, selama ini, hanya beberapa kandidat gen yang diketahui terkait dengan hal tersebut. “Karena itu, kami lakukan studi yang komprehensif untuk menguaknya,” kata dia.


Bersama peneliti dari Clinic and Policlinic for Psychosomatic Medicine and Psychotherapy, University Hospital Bonn, Forstner meneliti asam nukleotida (DNA) dari 321 pasien. Lalu, tim membandingkannya dengan 804 DNA kontrol. Fokus mereka adalah polimorfisme nukleotida tunggal (SNPs) atau yang populer disebut Snip.


“Snip adalah salah satu bentuk variasi materi genetika manusia,” ujar Forstner. Materi ini ditunjukkan oleh empat nukleotida tunggal yang berbeda susunan rangkaian basa DNA, yakni adenina (A), timina (T), guanin (G), dan sitosina (C).


Penyebab penyakit genetika sering terletak di salah satu SNPs. Ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 13 juta perubahan yang terjadi dalam genetika manusia. “Kami menyelidiki 24 SNPs yang diduga menjadi penyebab fobia sosial dan gangguan mental lainnya,” kata Johannes Schumacher, anggota penelitian, dari University of Bonn.


Selama studi, ilmuwan menanyakan apa yang pasien fobia sosial parah rasakan saat berada di kerumunan. DNA mereka juga diperiksa untuk melihat hubungan penyakit dan genetika. Lalu, tim membandingkan dua data tersebut. Hasilnya, ada indikasi bahwa SNPs dalam hormon serotonin dengan kode SLC6A4 terlibat dalam pengembangan fobia sosial.


Rupert Conrad, anggota studi, mengatakan tim selanjutnya ingin menyelidiki studi yang lebih besar. “Untuk lebih membuka kemungkinan penyebab lain,” ucap dia.


Yang jelas, Stefanie Rambau, anggota penelitian, menambahkan, studi ini adalah dasar diagnosis untuk mendapatkan prosedur pengobatan fobia sosial yang lebih baik pada masa depan.

PSYCHIATRIC GENETICS | SCIENCE DAILY | Amri Mahbub

Berita terkait

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

22 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

41 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.

Baca Selengkapnya

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.

Baca Selengkapnya

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.

Baca Selengkapnya

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

13 Mei 2023

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?

Baca Selengkapnya