Seorang karyawan memetik batang tanaman ganja untuk ditanam kembali di sebuah rumah kaca produsen ganja Austria di di Brunn am Gebirge, Austria, 4 Mei 2017. Perusahaan ini memproduksi sekitar 25.000 bibit ganja per minggu dan menjualnya secara legal seperti tanaman hias. REUTERS/Leonhard Foeger
TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Tommy Tanggara menggelar pameran tunggal di di CG Art Space, Rumah Miring, Jakarta Selatan. Bertajuk Ganja, pameran lukisan ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi Anda dan keluarga mengisi libur akhir pekan ini.
Pameran yang berlangsung hingga 7 Mei 2017 mendatang, menyuguhkan puluhan lukisan-lukisan bertema ganja. Tanaman tersebut direspon oleh Tommy ke dalam bentuk lukisan-lukisan penuh warna.
Hal tersebut terepresentasikan pada lukisan bertajuk Cannabis Medis (akrilik pada kanvas, 125x175 cm, 2015). Lukisan itu menyampilkan tiga figur seperti manusia dari ekspresi lemas hingga tersenyum. Seniman seolah menunjukkan kepada khalayak tentang apsek lain daripada ganja.
Rain Rosidi, kurator pameran mengatakan, tema pameran ini mengangkat isu ganja dalam ranah pengetahuan. Secara hukum, wilayah ini sah karena pemanfaatan ganja di Indonesia masih dapat dilakukan untuk riset, pengkajian, dan diskusi.
"Pertemuan [Tommy] dengan kawan-kawan aktvitis pemerhati ganja membuat matanya terbuka pada aspek lain mengenai ganja ini," tulisnya dalam katalog pameran.
Lahir di Jakarta, 6 Juli 1969, Tommy telah mengikuti beberapa pameran bersama dan menggelar pameran tunggal. Terakhir, pameran tunggal yang digelarnya adalah Love di Magnificat Gallery, Singapura.
