Sang Mantan Harus Dilupakan, tapi Bagaimana Caranya?

Reporter

Minggu, 18 Juni 2017 14:05 WIB

Ilustrasi pria galau. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Move on! Itu kalimat yang kerap disemburkan jika seseorang masih berlarat-larat dengan mantan. Lupakan dan jalani hidup. Kira-kira begitu saran yang mudah diucapkan, tapi betapa sulit bagi yang menjalaninya.

Melupakan mantan kekasih atau mantan pasangan hidup memang bukan perkara mudah. Maklum, sebelumnya si dia adalah bagian dari kehidupan. Bagaimana bisa begitu saja melupakannya?

Namun, melupakan mantan adalah hal wajib. Tujuannya, agar Anda bisa menjalani hidup selebihnya. Tanpa harus mengingat rasa sakit hati atau kenangan bersamanya.

Nah, ikuti tip berikut ini, jika Anda ingin lepas dari kenangan mengharu biru itu. Tip ini dikutip dari Wikihow.

1. Bersedihlah

Akhir hubungan kadang terasa nyaris seperti kematian orang tercinta. Anda boleh bersedih karena kehilangan tersebut. Emosi menyakitkan tidak bisa dihapus begitu saja. Bahkan, Anda akan mendapati rasa sakit akan jauh lebih mudah diatasi jika Anda menghadapi emosi tanpa penilaian apa-apa.

Menangislah jika Anda mau. Anda akan merasa lebih baik setelah mengeluarkan semua dalam tangisan ketimbang memendam perasaan selamanya.

2. Bicaralah dengan orang yang Anda percaya

Kadang Anda hanya membutuhkan orang untuk mendengarkan, bukan memberikan saran. Walau Anda tidak mengerti mengapa semua ini terjadi, berbicara dengan seseorang dapat membantu menerima bahwa hubungan memang telah berakhir.

Jika Anda tidak merasa nyaman membicarakannya kepada keluarga dan teman, pertimbangkan untuk menemui terapis atau bergabung dengan forum grup pendukung di Internet.

Mungkin akan membantu jika Anda berpura-pura mengobrol dengan mantan tentang semua kesedihan yang Anda pendam. Ini memungkinkan Anda membicarakan semua perasaan tanpa benar-benar menciptakan kontak dengan mantan dan membantu Anda menerima kenyataan.

3. Buanglah kemarahan

Jika Anda terobsesi pada hal-hal menyakitkan yang dilakukan mantan kepada Anda, Anda tidak akan pernah bisa melupakannya. Sebesar apa pun kemarahan yang Anda rasakan, Anda harus berhenti menimang-nimang pikiran negatif itu.

Saat berusaha mengatasi pikiran yang terus saja kembali, Anda perlu menghadapinya dengan gagah karena itu akan membantu. Renungkan mengapa Anda memikirkan hal itu, bagaimana pikiran tersebut mungkin menyimpang atau tidak benar, dan pengaruh negatif apa yang ditimbulkan pikiran itu kepada Anda sekarang.

Semakin Anda mengakui adanya pikiran itu, semakin mudah bagi Anda untuk melepaskannya.

4. Jujurlah kepada diri sendiri

Setelah perpisahan, sering orang tidak jujur kepada diri sendiri tentang kualitas hubungan atau alasan berakhirnya hubungan itu. Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan baik-baik sebahagia apa Anda menjalani hubungan itu dan apa yang membuatnya berakhir. Dengan demikian, Anda dapat berhenti mengidealkan hubungan yang sebenarnya tidak indah.

Sikap jujur juga membantu Anda mempertanyakan apa peran Anda dalam putusnya hubungan karena ini dapat membantu Anda membuang kemarahan.

5. Carilah bantuan yang Anda butuhkan

Putus cinta dapat berdampak serius pada kesejahteraan fisik dan mental, khususnya jika Anda masih memikirkannya beberapa bulan kemudian. Putus cinta telah diasosiasikan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan meningkatnya risiko penyakit. Orang yang belum melupakan putus cinta dalam 16 minggu bahkan dapat mengalami perubahan fisik di otak yang mengurangi motivasi, konsentrasi, dan emosi. Sangat penting bagi Anda untuk mencari bantuan profesional sebelum kesehatan fisik mulai terganggu.

Terapis dapat membantu dengan mendengarkan, mendorong Anda untuk menghadapi perasaan, dan mengajarkan cara baru untuk mengatasi rasa sakit.

6. Ingatkan diri Anda untuk melepaskan semuanya

Ada berbagai teknik perilaku yang dapat dicoba untuk menghentikan pikiran obsesif tentang mantan. Semua teknik ini bergantung pada kemampuan Anda untuk mengakui bila suatu pikiran tentang mantan memasuki benak Anda dan mengambil tindakan tertentu untuk mencegahnya agar tidak kembali. Ingatlah bahwa teknik ini hanya boleh digunakan untuk pikiran obsesif. Jika belum mengatasi perasaan dan membiarkan diri bersedih, Anda seharusnya tidak berusaha menekan pikiran.

Anda dapat mencoba memakai gelang karet di pergelangan tangan dan menggunakannya untuk menjentik tangan Anda setiap kali memikirkan mantan, atau mencoba menuliskan pikiran-pikiran tentang mantan di atas selembar kertas dan kemudian membuangnya.

Anda juga dapat mencoba latihan visualisasi yang mengharuskan Anda memvisualkan adegan spesifik setiap kali pikiran itu muncul. Misalnya, Anda dapat memikirkan tanda berhenti dalam upaya mengingatkan diri untuk berhenti melakukan apa yang sekarang Anda lakukan. Jika Anda konsisten, asosiasi pikiran tentang mantan dan keharusan berhenti akan tercipta secara otomatis.

BISNIS.COM

Berita terkait

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

15 jam lalu

Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

8 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

8 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

13 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

57 hari lalu

Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

6 Maret 2024

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

5 Maret 2024

Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

4 Maret 2024

Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.

Baca Selengkapnya

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

1 Maret 2024

Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.

Baca Selengkapnya

Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

28 Februari 2024

Bukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian

Meski hubungan sudah dijaga dengan baik, ada berbagai faktor orang terpaksa mengakhiri pernikahan dan berujung perceraian. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya