Selain BMI, Ini Cara Sederhana Mengukur Lemak Tubuh

Reporter

Sabtu, 12 Agustus 2017 16:40 WIB

Ilustrasi diet. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health, kelebihan berat badan atau gemuk normalnya dapat diketahui dengan menggunakan sistem BMI atau body mass index. Namun sistem BMI tersebut dinilai kontroversial sebab sistem tersebut hanya menjumlahkan berat dan tinggi badan.

Dengan kata lain, mengacu pada BMI, seseorang bertubuh pendek dengan massa otot cukup besar diklasifikasikan gemuk. Jika yang diukur adalah lemak tubuh, bukan massa tubuh, 70 persen orang diklasifikasikan gemuk atau kelebihan lemak tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Meski lemak tubuh merupakan hal penting dalam kondisi tubuh normal, namun kelebihan lemak justru menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk dibetes tipe 2, jantung dan beberapa jenis kanker. Dengan kata lain, mengukur lemak tubuh sangat penting, hal tersebut ditujukan untuk memprediksi apakah seseorang berisiko terserang salah satu penyakit di atas atau tidak.

BMI tidak berhasil mengidentifikasi seseorang dengan lemak tubuh berlebih, sehingga membuat sistemnya dipertanyakan. Saat mengukur lemak tubuh, ada beberapa faktor yang harus disertakan, dan ada pula faktor-faktor yang memengaruhi metode yang digunakan. Termasuk akurasi, invasive, biaya, ketersediaan dan mudah tidaknya digunakan.

Alasan mengapa sistem BMI masih digunakan oleh ahli kesehatan adalah murah, tidak invansif, dan mudah untuk dijelaskan pada pasien sekaligus mudah dicerna oleh mereka. Meski ada metode lain yang secara signifikan terbukti lebih akurat dalam mengukur lemak tubuh, namun tidak digunakan dengan alasan tidak praktis dan mahal.

Cara terbaik untuk mengukur lemak tubuh seseorang secara akurat adalah menggunakan teknologi pemindai tubuh, seperti MRI atau CT scan. Namun ada
beberapa teknik yang namanya masih asing, seperti DEXA scan.

DEXA menggunakan X-rays untuk memberikan pengukuran yang akurat mengenai lemak tubuh, jaringan dan mineral tulang. Informasi akurat yang diberikan menjadikan DEXA lebih populer dibanding metode lain untuk mengukur lemak tubuh.

Teknologi lain yang tak kalah modern, bahkan jauh lebih murah dan mudah, namun tidak terlalu akurat adalah BIA atau bioelectrical impedance analysis. Metode BIA menggunakan properti penghantar listrik untuk menunjukkan lemak tubuh. Sayangnya, metode tersebut mudah sekali terkecoh dengan makan, minum atau olahraga. Meski BIA cenderung murah, namun tidak digunakan sebagai pengukur standar karena kurang akurat.

Terlepas dari banyaknya metode canggih, ada sebuah metode sederhana yang sangat mudah dilakukan untuk mengukur lemak tubuh dan sangat bagus untuk memprediksi adanya risiko penyakit kardiovaskular atau tidak pada tubuh seseorang.

Metode ini dilakukan dengan cara mengukur lingkar pinggang dengan meteran dan membandingkannya, baik dengan lingkar pinggul ( rasio pinggang-pinggul) maupun tinggi badan (rasio pinggang-tinggi).

Untuk rasio pinggang-pinggul yang disarankan oleh World Healt Organization (WHO) adalah 0,9 (laki-laki) dan 0,85 (perempuan). Sebagai contoh, seorang perempuan dengan lingkar pinggang 86,4 cm dan lingkar pinggul 101,6 cm seharusnya memiliki rasio pinggang-ke-pinggul 0,85.

Rasio tersebut menunjukkan hasil lebih baik dibanding BMI untuk memprediksikan risiko penyakit kardiovaskular. Metodenya sangat mudah dan murah, selama meteran diletakkan pada posisi yang tepat, data yang dihasilkan cukup akurat.

Mempertimbangkan semua faktor yang dijelaskan di atas, metode terbaik untuk memprediksi (mengukur) lemak tubuh adalah menggunakan rasio pinggang-pinggul. Metode tersebut digunakan dalam studi yang mengungkapkan bahwa 90 persen laki-laki di negara berkembang mengalami kegemukan.

Cara standar untuk mengukur rasio pinggang0pinggul adalah menggunakan tinggi badan untuk menentukan lingkar pinggul. Rasio yang dianggap sehat adalah 0,5, sehingga lingkar pinggang Anda harus setengah dari tinggi badan. Sebagai contoh, seorang laki-laki dengan tinggi 183 sentimeter dan lingkar pinggang 91,5 sentimeter harus memiliki rasio pinggang-ke-pinggul sebesar 0,5.

INDEPENDENT UK | ESKANISA RAMADIANI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya