Urban Farming Ala Penghuni Apartemen

Reporter

Minggu, 3 September 2017 07:48 WIB

Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Keterbatasan tempat bagi warga perkotaan dalam bercocok tanam mendorong orang untuk lebih kreatif. Perusahaan pengelola apartemen Inner City Management (ICM) pun menerapkan konsep urban farming untuk mencari solusi bercocok tanam yang bisa dilakukan oleh masyarakat kota.


“Jadi lahan yang terbatas ini betul-betul dimanfaatkan untuk ditumbuhi tanaman,” kata Koordinator Estate and Green Waste ICM, EM Kadek dalam keterangan pers yang diterima Tempo Kamis 31 Agustus 2017.


Kadek mengatakan, awalnya dia dan timnya hanya berupaya menanggulangi persoalan sampah penghuni apartemen yang cukup banyak setiap harinya. Sampah itu akhirnya dipisahkan antara yang bisa didaur ulang (organik) dan sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual.


Sampah daur ulang tersebut antara lain menghasilkan kompos padat dan cair dan gas metana. Adapun sampah anorganik seperti plastik, kertas/karton, kaleng, botol, dan lain-lain boleh diambil oleh pemulung.


Kompos-kompos itu kemudian dimanfaatkan untuk menanam tanaman hias, sayuran, untuk mempercantik lingkungan apartemen dan sayuran gratis.


Advertising
Advertising

Pemanfaatan kompos itu memberikan ide untuk menanam tanaman produksi yang bisa dikonsumsi. Dia dan timnya pun mencoba untuk memanfaatkan lahan terbuka yang berada di atap menara apartemen.


Kadek dan tim menggunakan drum bekas, yang dipotong menjadi dua sebagai wadah. Mereka pun menanami drum itu dengan sayuran seperti kangkung, dan pakcoy. Kegitaan itu pun berhasil. Sementara ini, hasil tanaman itu dikonsumsi oleh Kadek dan timnya. “Karena kalau mau dijual ke pasar kontinuitasnya belum memenuhi,”kata Kadek.


Kegiatan urban farming ini ternyata cukup membuat para penghuni apartemen lain antusias. Mereka bahkan ingin ikut serta dalam periode panen tanaman. Tak jarang penghuni memesan tanaman yang ingin dikonsumsi. “Bagi sebagian penghuni itu seperti rekreasi karena banyak yang baru mencoba panen tanaman,” kata dia.


Uang hasil penjualan tanaman itu pun dimanfaatkan untuk membiayai pemeliharaan sarana bercocok tanam hingga membayar upah pekerja yang memang ditugaskan khusus mengurus tanaman produksi.


Menurut Kadek, kegiatan ini juga menciptakan lapangan pekerjan mandiri dan memberdayakan para pemulung sehingga muncul aspek sosial di dalamnya. “Terjadilah di sini swasembada biaya dan kontinuitas usaha. Semua tercatat jelas, dan pengeluarannya juga dilaporkan,” ujar Kadek.


Menurut Kadek konsep urban farming sebenarnya sudah diterapkan sejak 2011. Kegiatan itu pun sudah diterapkan di Apartemen Nias Residence Kelapa Gading, dan Apartemen Mediterania Garden 2 Residence Tanjung Duren.


Kedepan, beberapa apartemen yang dikelola oleh Inner City, seperti Kalibata City juga akan mengaplikasikan Urban Farming.


Berkat kreativitas itu, Kadek beberapa kali diminta untuk berbagi konsep mengembangkan urban farming. Dia mengatakan, Kedutaan Besar Belanda juga pernah mengajaknya berbagi ilmu karena konsep itu dianggap berhasil.


Selain itu, Kadek juga beberapa kali diminta pihak Kelurahan Tanjung Duren Selatan untuk membagikan ilmunya kepada kelompok Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.“Kami senang bisa berbagi konsep itu agar lebih banyak orang yang bisa menerapkannya. Bahkan penghuni apartemen yang kami kelola minta diperbanyak lahan yang digunakan untuk urban farming itu,” kata Kadek.


MITRA TARIGAN

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

7 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

25 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya