Batuk pada Perokok, Tanda Awal Kerusakan Tubuh

Reporter

Selasa, 5 September 2017 19:00 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Batuk pada orang yang suka rokok merupakan tanda awal kerusakan tubuh. Begitu disebutkan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina. “Tidak hanya menandakan rusaknya organ pernapasan,” katanya dalam acara Kampanye Iklan Layanan Masyarakat “Batuk Perokok” di Kementerian Kesehatan Selasa 5 September 2017.

Kementerian Kesehatan baru merilis iklan layanan masyarakat berjudul “Batuk Perokok”. Iklan yang berdurasi 30 detik itu mengangkat penyakit akibat rokok . Cuplikan pada tayangan yang sudah mulai dirilis pada Agustus 2017 itu menampilkan gambar asli dari korban yang menderita karena penyakit yang diakibatkan rokok.

Misalnya ada Richard Maradona, pria 35 tahun, yang harus dioperasi akibat penyakit paru karena merokok. Ada pula Edison Poltak Siahaan, pria 78 tahun yang menderita kanker tenggorokan. Terakhir adalah Cecep Sopandi yang berusia 40, dan harus mengamputasi ibu jari kakinya akibat penyakit Buerger. Baca: Keracunan Makanan, Satu Sebabnya Tangan Kotor, Simak Gejalanya

Eni mengatakan iklan layanan masyarakat ini memiliki tiga tujuan. Pertama adalah mengingatkan masyarakat tentang bahaya merokok. Diharapkan anak muda sadar dan bisa menghindari rokok setelah melihat dampaknya.

Kedua adalah memberikan informasi bahwa batuk pada perokok itu tidak sama dengan batuk biasa. Selain tiga contoh korban di atas, iklan itu pun menayangkan penyakit yang kemungkinan besar dialami para perokok, seperti serangan jantung dan stroke. Tujuan terakhir adalah untuk menyampaikan pesan, bahwa ada layanan konseling bebas pulsa dari pemerintah untuk berhenti merokok melalui nomor telepon 0800-177-6565. “Kami juga ada layanan konseling berhenti merokok di tingkat puskesmas,” kata Eni.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi menambahkan bila ditelisik mendalam, bahaya rokok dapat menyebabkan penyakit katastropik. Penyakit ini menyedot dana pengobatan yang tak sedikit dari anggaran pemerintah. “Masih banyak masyarakat yang belum aware terhadap bahaya rokok,” katanya. Baca: Pertolongan Pertama Saat Keracunan Makanan? Coba Air Putih

Bahaya merokok masih perlu terus didengungkan. Berdasarkan The Tobacco Atlas 2015, lebih dari 217.400 orang di Indonesia meninggal akibat penyakit yang terkait dengan konsumsi tembakau tiap tahunnya. Asap tembakau saat ii mengandung lebihd ari 7 ribu bahan kimia, ratusan di antaranya beracun dan memiliki dampak negative pada organ tubuh manusia. Asap tembakau juga berisi 69 bahan karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Fakta lain menunjukan bahwa orang yang mengkonsumsi rokok 10 batang atau kurang perhari menurunkan tingkat harapan hidup hingga rata-rata 5 tahun. Kebiasaan itu pun memberikan risiko 5 kali lipat seseorang terkena kanker paru.

MITRA TARIGAN




Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

9 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

13 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

28 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

31 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

42 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

46 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

57 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

57 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya