Hyperemesis Gravidarum Jarang Tapi Membahayakan, Apa Itu?

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 5 September 2017 20:00 WIB

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za

TEMPO.CO, Jakarta - The Duchess of Cambridge, Kate Middleton, kembali menderita hyperemesis gravidarum.

Putri berusia 35 tahun itu kembali menderita hyperemesis gravidarum, kondisi yang juga terjadi ketika ia mengandung Pangeran George dan Puteri Charlotte.

Kate bersama suaminya Pangeran William memang tengah menantikan kelahiran putra ketiga mereka. Kate terpaksa membatalkan penampilannya karena mual-mual.

Dilansir Independent, hyperemesis gravidarum (HG) jarang terjadi tapi dalam beberapa kasus itu bisa berbahaya bagi ibu mau pun jabang bayi. Baca:Mau Tahu Penyakit Akibat Rokok? Tonton Batuk Rokok

Apa itu HG?
HG berbeda dengan mual-mual biasa karena rasa mualnya tidak berkurang seiring berjalannya waktu dan bisa membuat sang ibu harus beristirahat di tempat tidur terus-menerus. Semakin lama, penderitanya bisa semakin melemah karena mereka kesulitan mencerna makanan dan cairan. Menurut NHS, sebagian perempuan merasa mual hingga 50 kali sehari.

Seberapa lazim HG terjadi?
HG hanya mempengaruhi 1 persen dari ibu hamil.

Berapa lama HG berlangsung?
Pada sebagian perempuan, kondisinya berlangsung hingga bayi lahir. Sebagai perbandingan, mual pada kehamilan biasa rata-rata menghilang ketika usia kandungan sudah mencapai 14 pekan.

Seperti apa komplikasinya?
Jika ibu hamil dehidrasi, janin berisiko mengalami kelainan bentuk sebagai akibat berkurangnya jumlah cairan amnion yang dibutuhkan janin untuk berjembang. Jika seorang wanita kehilangan berat badan selama kehamilan maka ini bisa menyebabkan bayi lahir lebih kecil dari rata-rata. Akibat dehidrasi, ada juga peningkatan risiko pembekuan darah. Umumnya, bayi tidak akan berisiko jika kondisinya ditangani secara efektif.

Kapan perempuan hamil harus meminta pertolongan?
Bidan, dokter atau rumah sakit harus diinformasikan bila perempuan hamil sering sakit dan tidak mendapat asupan nutrisi karena makanan selalu dimuntahkan.

Apa penyebab hyperemesis gravidarum?
Belum jelas, tapi mungkin terkait dengan perubahan hormon dalam tubuh selama kehamilan. Bisa juga faktor keturunan dalam keluarga. Mereka yang pernah mengalaminya selama satu kehamilan cenderung merasakannya lagi pada kehamilan berikutnya. Baca:Camilan Penting untuk Diet, Kapan Waktu Tepat Menikmatinya?

Bagaimana cara mengobatinya?
Obat anti-mual, vitamin B6 dan B12 serta steroid bisa dipakai untuk mengobati HG. NHS mengatakan semakin cepat ditangani, semakin mudah dikontrol. Mereka yang dehidrasi parah bisa diberi infus.

Apakah ada gejala lain?
Ya, hyperemesis gravidarum pada sebagian wanita membuat penciuman menjadi semakin sensitif , produksi air liur berlebihan, sakit kepala, nyeri karena terlalu lama terkapar di tempat tidur dan beser.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya