Krisis Bahagia Bakal Dialami di Usia 30-an, Simak Penelitiannya

Reporter

Editor

Susandijani

Kamis, 7 September 2017 13:00 WIB

Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com
<!--more-->

Pada awalnya, konsep yang ditawarkan Jaques diterima dengan baik dan menjadi rujukan banyak penelitian psikolog Amerika lainnya. Namun, lama kelamaan, semakin banyak studi psikologi yang menganggap konsepnya sebagai sebuah kegagalan.

Sebab, setelah diteliti, hanya sepertiga dari masyarakat Amerika yang mengaku mengalami krisis paruh baya. Mereka yang mengalaminya berpendapat pemicunya adalah rasa ‘tidak terima menjadi tua’ atau trauma yang terjadi di luar kendali mereka, seperti perceraian.

Itu membuktikan kecenderungan penurunan kebahagiaan manusia saat usia paruh baya sebenarnya lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar usia dan angka; seperti pernikahan, status kerja, ras, gender, pendidikan, atau bahkan kepemilikan anak.

Memang, masalah-masalah berat dalam hidup umumnya terjadi pada usia paruh baya. Hidup terlihat menyenangkan pada usia 20-an, dan mulai bergejolak pada 30-an, hingga semakin surut pada 40-an—50an. Baca: 69 Things to be Grateful About Being Single, Buku Para Lajang

Bagaimanapun, tidak ada literatur psikologis yang menjelaskan mengapa manusia mengalami fase kebahagiaan yang cenderung menurun saat memasuki paruh baya. Baik di negara maju maupun berkembang. Hingga kini alasan itu masih sulit diungkapkan.

Secara sederhana, Evans Garey, psikolog Ukrida Jakarta menyimpulkan penurunan kebahagiaan saat usia paruh baya dipicu oleh perubahan. “Perubahan fisik dan hormon, perubahan karena banyak waktu luang setelah tidak produktif, dan perubahan sosial termasuk pergantian struktur keluarga dan kematian anggota keluarga,” jelasnya.

Sementara itu, psikolog Klinik Kesehatan Jiwa Sanatorium Dharmawangsa Liza Marielly Djaprie menilai untuk lepas dari rasa tidak bahagia menjelang usia senja, seseorang harus belajar menerima kenyataan bahwa dirinya sudah mulai tua.

“Banyak orang mengingkari kenyataan tersebut dan berusaha membuktikan performanya masih sama dengan saat dia masih remaja. Dia tidak paham prioritas hidupnya sudah waktunya diubah. Jika tidak ditangani dengan baik, pikiran ini akan menyebabkan depresi.”

Pada akhirnya, satu hal yang bisa dipelajari, yaitu bahwa menjadi orang dewasa itu sulit. Manusia akan memasuki fase evaluasi diri pada suatu titik. Namun, fase itu tidak ada kaitannya dengan angka atau berapa usia Anda.

Saat hidup terasa sulit menjelang usia tua, Anda mulai berpikir hidup menjadi serba terbatas. Namun, telaahlah lagi, apakah itu sebuah ‘krisis paruh baya’ atau jangan-jangan sebenarnya Anda sedang mengevaluasi apa yang seharusnya menjadi prioritas hidup saat ini?

BISNIS

Berita terkait

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

13 Maret 2024

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

10 Maret 2024

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.

Baca Selengkapnya

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

13 Februari 2024

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.

Baca Selengkapnya

PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

9 Februari 2024

PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel

Baca Selengkapnya

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?

Baca Selengkapnya