Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Hindari Stres Saat Work From Home karena COVID-19

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
guardian.co.uk
guardian.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja di rumah atau belakangan ini populer dengan kata work from home (WFH). Kegiatan ini dilakukan karena pandemik virus corona baru (COVID-19). Bisa saja work from home membuat sebagian orang yang tak terbiasa mengalami stres.

Agar ini tak terjadi, Anda sebaiknya tetap terpapar alam. Bagaimana caranya, padahal Anda tidak boleh keluar rumah?

Stephen Buckley dari divisi informasi laman Mind, seperti dilansir Independent menganjurkan Anda setidaknya memandang kebun atau taman di balkon rumah.

Kalau tidak, cobalah memandang ke luar jendela, melihat segorombolan burung yang terbang atau tanaman-tanaman di luar rumah Anda. Jika bisa, bukalah jendela dan biarkan udara segar masuk ke ruangan Anda. "Berada di alam bisa membantu kesejahteraan mental Anda," ujar Buckley.

Cara itu juga bisa menghentikan kemungkinan duduk di depan layar sepanjang waktu.

Paparan layar biru layar bisa menganggu tidur dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Di sisi lain, walau bekerja rumah dan mengisolasi diri tak berarti Anda berhenti berkomunikasi dengan rekan-rekan Anda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan Anda tetap menjaga jejaring sosial Anda selama isolasi diri. Saat ini ada anjuran pembatasan kontak fisik karena COVID-19, maka Anda bisa tetap terhubung dengan teman Anda melalui email, media sosial, konferensi video, dan telepon.

Kemudian, jika informasi COVID-19 selama 24 jam, seminggu dan belakangan ini terutama dari media sosial berdampak pada kesehatan mental, Anda bisa berhenti mengaksesnya sementara.

"Berita yang terus menerus tentang wabah dapat menyebabkan siapa pun merasa cemas atau tertekan. Carilah pembaruan informasi dan panduan praktis pada waktu-waktu tertentu dari para profesional kesehatan dan laman WHO," kata WHO.

WHO menganjurkan Anda menghindari mendengarkan atau mengikuti rumor yang membuat Anda merasa tidak nyaman.

Hal lainnya yang perlu Anda lakukan, tetap mengonsumsi makanan sehat secara berimbang. Walaupun Anda tidak bisa ke luar rumah untuk berbelanja, Anda bisa memanfaatkan jasa layanan antar makanan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 jam lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

5 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.