Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Kesehatan Penglihatan dengan Segera Periksa Degenerasi Makula

Reporter

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Degenerasi makula terkait usia (AMD) butuh penanganan segera agar tak berujung perburukan kondisi. Pada kasus AMD, khususnya tipe basah, pasien bisa mengalami kondisi penglihatan yang semakin memburuk apabila tak mendapatkan penanganan.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dr. M. Sidik, Sp.M(K), mengatakan gangguan penglihatan dan kebutaan akibat AMD terjadi secara perlahan dan progresif sehingga memerlukan pemantauan ketat serta kontrol dokter dan pengobatan berkala Dia mengakui situasi pandemi COVID-19 bisa menyulitkan pengobatan tetapi pasien diharapkan tetap bersemangat dan tidak takut ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan sehingga tidak terjadi kondisi penglihatan yang memburuk dan menurunkan kualitas hidup.

AMD merupakan kerusakan makula, yaitu pusat fokus penglihatan pada retina mata. Terjadinya perubahan anatomi makula yang menyebabkan gangguan fungsi penglihatan, mulai dari distorsi bentuk atau penglihatan buram hingga buta pada penglihatan sentral. Akibatnya, pasien tidak dapat membaca, menulis, bahkan melihat wajah orang di hadapannya, ungkap dokter spesialis mata konsultan dari RSCM-FKUI, Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K).

“Ini menunjukan bahwa AMD merupakan penyakit mata yang perlu diwaspadai,” katanya.

Prevalensi AMD tahap awal di seluruh dunia pada pasien berusia 45 dan 85 tahun sekitar 8 persen dan AMD tahap lanjut sebesar 0,4 persen. Hampir 288 juta orang diperkirakan memiliki AMD pada 2040. Indonesia, berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2018, termasuk satu dari lima negara dengan jumlah penduduk yang mengalami gangguan penglihatan terbanyak selain Cina, India, Pakistan, dan Amerika Serikat.

AMD terbagi menjadi dua jenis, yakni AMD kering dan basah. Pada AMD kering terjadi kerusakan makula secara bertahap, biasanya selama bertahun-tahun karena sel retina mati dan tidak beregenerasi. Gitalisa mengatakan sekitar 10-15 persen AMD kering akan berkembang menjadi AMD basah. Sementara pada AMD basah, terjadi pertumbuhan pembuluh darah abnormal ke dalam makula sehingga terjadi perdarahan atau akumulasi cairan di makula. Akibatnya, akan timbul jaringan parut pada makula yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan sentral atau kebutaan.

AMD basah diketahui sering berkembang sangat cepat dan menyebabkan kehilangan daya lihat yang sangat signifikan. Usia menjadi faktor risiko utama AMD. Biasanya, kondisi ini terjadi pada yang berusia di atas 60 tahun tetapi bisa juga terjadi lebih awal. Di sisi lain, genetik dan kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko AMD.

“Mereka yang memiliki faktor risiko ini tentu harus waspada karena jika tidak ditangani dengan baik AMD bisa mengakibatkan komplikasi hingga kebutaan, bahkan juga mempengaruhi kesehatan mental seperti risiko depresi dan isolasi sosial yang lebih tinggi,” ujar Gitalisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait pengobatan, pada AMD kering biasanya tidak mengakibatkan kehilangan penglihatan total dan saat ini belum ada pengobatan yang efektif. Hal ini berbeda dengan terapi pada AMD basah yang telah mengalami perkembangan pesat dalam dua dekade terakhir, salah satunya menggunakan Aflibercept untuk menghambat faktor pertumbuhan endotel antivaskular (vascular endothelial growth factor atau VEGF).

Terapi dengan Aflibercept dilakukan dengan cara memberi suntikan ke dalam bola mata (intravitreal), untuk memperlambat pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan mencegah kerusakan makula lebih lanjut sehingga mencegah kebutaan. Studi ALTAIR pada 2020 menunjukkan terapi Aflibercept intravitreal pada penderita AMD tipe basah dapat memperpanjang jarak interval pengobatan dalam rejimen treat-and-entend (T&E) dengan penyesuaian dua atau empat minggu.

Hasil terapi menunjukkan perbaikan penglihatan dan anatomi makula pada pasien yang sebelumnya belum pernah menggunakan pengobatan selama 52 minggu sekaligus mengurangi beban pengobatan. Studi ini menunjukan 40 persen pasien bisa berobat empat bulan sekali dan 60 persen lain tiga bulan sekali.

Sebelumnya, pasien harus datang untuk perawatan AMD basah setiap dua bulan sekali. Gitalisa berharap dengan interval terapi lebih lama, terlebih dalam masa pandemi COVID-19, jumlah kunjungan dan beban ekonomi pasien dapat berkurang. Terapi Aflibercept intravitreal dikatakan efektif pada satu sub-tipe AMD tipe basah yaitu Polypoidal Choroidal Vasculopathy (PCV), yang paling sering terjadi pada ras Asia sehingga disebut Asian AMD.

Sekitar 25–50 persen pasien Asia dengan AMD juga memiliki PCV. Pada masa pandemi saat ini, pasien khususnya AMD tipe basah diharapkan tak lagi khawatir menjalani pengobatan di rumah sakit.

Lebih lanjut, khusus yang tak mengalami degenarasi makula atau AMD atau kondisi gangguan penglihatan lain, sesuai imbauan pada Hari Penglihatan Sedunia 2021 pada 15 Oktober, Gitalisa mengingatkan agar tak lupa melakukan pemeriksaan mata minimal sekali dalam setahun, terutama ketika mulai menginjak usia 40 tahun, serta mendeteksi berbagai gangguan mata degeneratif termasuk AMD.

Baca juga: Cegah Masalah Penglihatan Berikut dengan Rutin Periksa Mata ke Dokter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Penetapan Hari Penglihatan Sedunia dan Tema yang Berganti

6 jam lalu

Ilustrasi mata panda. Pexels/Ekaterina Bolovtsova
Kilas Balik Penetapan Hari Penglihatan Sedunia dan Tema yang Berganti

Tahun ini, perayaan World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia jatuh pada Kamis, 10 Oktober 2024. Bagaimana kilas balik penetapan perayaan ini?


Orang Tua Diminta Bantu Anak dengan Low Vision agar Percaya Diri

8 jam lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Orang Tua Diminta Bantu Anak dengan Low Vision agar Percaya Diri

Kepercayaan diri anak dengan low vision dipengaruhi bagaimana orang tua mendukung dan merespons anak saat menghadapi tantangan.


Cegah Kebutaan saat Dewasa, Segera Periksakan Mata Malas pada Anak

5 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa kondisi mata seorang anak di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Cegah Kebutaan saat Dewasa, Segera Periksakan Mata Malas pada Anak

Ambliopia atau mata malas adalah penurunan perkembangan penglihatan yang terjadi ketika otak tidak menerima rangsangan normal dari mata.


Kemenkes Imbau Deteksi Dini Mata Malas pada Anak untuk Cegah Kebutaan

5 hari lalu

Palyja Berikan Pemeriksaan dan Kacamata Gratis untuk Anak
Kemenkes Imbau Deteksi Dini Mata Malas pada Anak untuk Cegah Kebutaan

Pembiayaan kesehatan untuk mata malas atau kasus-kasus anak lainnya akan ditanggung oleh BPJS, jika mereka terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.


Angka Gangguan Penglihatan Anak Indonesia Tinggi, Ini Kata Kemenkes

7 hari lalu

Dua anak menjalani pemeriksaan kondisi mata di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Angka Gangguan Penglihatan Anak Indonesia Tinggi, Ini Kata Kemenkes

Kemenkes menyebut gangguan penglihatan sudah menjadi masalah tingkat nasional maupun global. Bagaimana dengan anak Indonesia?


Tidur Berjalan: Simak Ciri Kondisinya

7 hari lalu

Ilustrasi tidur. Freepik.com/Jcomp
Tidur Berjalan: Simak Ciri Kondisinya

Saat tidur berjalan orang yang mengalaminya tidak pernah mengingat yang dilakukan saat dalam kondisi tersebut.


Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

10 hari lalu

Fitur Click To Do, salah satu inovasi terbaru dari Microsoft untuk mempermudah alur kerja dengan menampilkan saran di atas teks atau gambar. Cr: Microsoft
Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

Microsoft mengumumkan sederet inovasi fitur baru berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam Windows 11 dan Copilot+ PC.


Korban Cungkil Mata di Gunung Putri Akan Jalani Operasi di RSCM

19 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Korban Cungkil Mata di Gunung Putri Akan Jalani Operasi di RSCM

Peristiwa sadis ini terjadi di sebuah acara komunitas di Gunung Putri. Korban sempat dirawat di RSUD Cibinong Bogor.


Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Mata Sehat dan Sumbernya

20 hari lalu

Ilustrasi bola mata. Freepik
Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Mata Sehat dan Sumbernya

Menjaga kesehatan mata sangat penting dilakukan. Berikut jenis nutrisi yang dibutuhkan mata sehat dan sumbernya.


Bagaimana Cara Mossad Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon?

24 hari lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Bagaimana Cara Mossad Meledakkan Ribuan Pager di Lebanon?

Ribuan pager di Lebanan meledak dalam waktu bersamaan setelah diretas oleh agen mata-mata Israel, Mossad.