Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segala yang Perlu Diketahui tentang Glukosa Darah, Kapan Bisa Merusak Organ Vital?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika mengecek label pada makanan, perhatikan kandungan gulanya. Gula seperti fruktosa, glukosa, dan glukosa diet terdapat pada banyak buah dan sayuran. Sementara maltosa ditemukan pada biji-bijian dan laktosa pada produk-produk susu, menrut Sekolah Kedokteran Harvard.

Apapun jenis kandungan gula itu, semuanya adalah karbohidrat berasa manis yang diubah tubuh menjadi energi. Tapi, apa itu glukosa yang sering dikaitkan dengan diabetes?

Glukosa darah, yang juga dikenal sebagai gula darah, adalah karbohidrat yang dipecah tubuh dalam proses pencernaan. Saat memasuki aliran darah, glukosa perlu dialirkan dan diserap sel-sel tubuh dan organ-organ untuk menyediakan tubuh dan otak dengan sumber utama energi.

Dari sanalah munculnya insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas dan terpicu saat glukosa memasuki aliran darah. Pakar diet dan gizi klinis Abby Langer mengatakan insulin ibarat kendaraan yang ditumpangi glukosa untuk pergi ke mana saja ia dibutuhkan dan juga terbantu penyerapannya.

Dampak glukosa darah terlalu tinggi
Pada orang sehat, kadar glukosa naik secara alami setelah makan tapi kemudian turun lagi saat insulin dan hormon lain dikeluarkan untuk membantu tubuh menyerap glukosa.

"Saat kadar glukosa tidak turun, hal ini sering mengindikasikan masalah sensitivitas insulin atau produksinya," ujar Langer kepada USA Today.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang yang mengalami hal itu mungkin menderita diabetes atau pradiabetes, kondisi terkait kadar gula darah tinggi, sering diakibatkan resistensi insulin. Pada dasarnya, glukosa darah itu baik dan juga penting untuk menjaga kecukupan energi. Akan tetapi, jika kadarnya berlebihan dapat menyebabkan kabut otak, kelelahan, dan kerusakan serius pada organ-organ tubuh.

Orang sehat tak perlu khawatir soal kenaikan kadar glukosa kecuali bila terlalu sering menyantap makanan tak sehat. Namun penderita diabetes harus memperhatikan kadar glukosa darah. 

"Kadar glukosa darah terlalu tinggi bisa merusak jantung, pembuluh darah, ginjal, penglihatan, dan saraf," jelas pakar diet dan pengajar ilmu gizi di Universitas Cornell, Laura Belows.

Pilihan Editor: Kenali Gejala Khas dan Tidak Khas Diabetes, Simak Saran Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Gejala PCOS yang Sering Tak Disadari Penderita

6 jam lalu

Ilustrasi Obesitas. telegraph.co.uk
8 Gejala PCOS yang Sering Tak Disadari Penderita

Riset menyebut sekitar 70 persen penderita PCOS tak pernah terdiagnosa karena gejala yang tak mencolok atau bahkan tanpa gejala sama sekali.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

17 jam lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

19 jam lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

2 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak


Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

2 hari lalu

Ilustrasi suntik Insulin, Shutterstock
Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?

Apakah semua penderita diabetes diperbolehkan melakukan suntik insulin?


Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

2 hari lalu

Penjual warteg saat menyajikan paket nasi Rp. 7500 di sebuah warteg di Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.  Program Makan Siang Gratis yang berganti nama jadi Makan Bergizi Gratis jadi sorotan. Pasalnya, harga satuan per porsi Makan Bergizi Gratis dikabarkan turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500. TEMPO/Subekti.
Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

Pemerintah dan BPOM siapkan peraturan tentang kadar gula, lemak dan garam dalam makanan yang tidak memberatkan UMKM tapi juga aman untuk masyarakat.


Cara Suntik Insulin Mandiri Penderita Diabetes Menggunakan Insulin Pen

2 hari lalu

Ilustrasi Insulin. Shutterstock
Cara Suntik Insulin Mandiri Penderita Diabetes Menggunakan Insulin Pen

Bagi penderita diabetes, suntik insulin dapat dilakukan secara mandiri salah satunya dengan menggunakan insulin pen.


5 Jenis Buah yang dapat Menaikkan Gula Darah

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
5 Jenis Buah yang dapat Menaikkan Gula Darah

Peningkatan gula darah dapat berasal dari beberapa jenis buah.


Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

6 hari lalu

Ilustrasi ngemil keripik. Freepik.com
Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2


5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

6 hari lalu

Ilustrasi buah beri. Shutterstock
5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

Camilan yang tinggi serat merupakan pilihan baik karena serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, yang artinya baik bagi penderita diabetes