TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Hanny Nilasari, meminta jemaah haji memperhatikan penggunaan pelembap dan tabir surya dengan SPF yang sesuai.
“Kalau perawatannya suasana lagi panas saat ini, jadi menggunakan pelembap dan tidak sering cuci muka dengan sabun itu salah satu yang harus diperhatikan oleh jemaah haji dan menggunakan sunscreen yang SPF-nya juga harus disesuaikan,” kata Hanny di Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.
Ia mengatakan kadar Sun Protection Factor (SPF) yang dianjurkan untuk di dalam ruangan minimal 35. Namun pada orang dengan kebutuhan kulit tertentu bisa menggunakan SPF sampai 50 untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari. Kadar SPF 50 biasanya lebih cocok untuk pengguna berusia 40 tahun ke atas dan dengan aktivitas paparan sinar matahari yang lebih tinggi.
Standar BPOM
Penggunaan tabir surya dengan SPF juga harus dilakukan di dalam ruangan karena lampu sorot juga mengandung UV. Untuk memilih tabir surya yang cocok dengan jenis kulit, Hanny mengatakan harus benar-benar perhatian dengan kondisi kulit agar produk yang dipakai sesuai kebutuhan.
“Kalau berminyak tentu pilihnya yang base-nya air supaya cepat meresap. Kalau kering base-nya harus mineral atau yang sedikit oily supaya meresap, kemudian SPF-nya bekerja dengan sangat baik. Kalau stik biasanya digunakan untuk kulit normal,” jelasnya.
Hanny juga mengingatkan untuk selalu menggunakan tabir surya atau produk perawatan kulit yang sudah memiliki izin standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kandungan zat dan komposisinya. Selain itu, skincare juga harus memenuhi kebutuhan kondisi kulit agar produk bekerja sempurna di kulit, terutama wajah, dan tidak menimbulkan reaksi berlebihan seperti beruntusan, kemerahan, atau jerawat karena kandungan yang tidak cocok.
“Kita harus benar-benar mencari, memperhatikan apakah benar-benar kulit sensitif atau tidak, berminyak atau tidak, tentunya kebutuhan kulit kita berbeda-beda,” tegasnya.
Pilihan Editor: Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dengan Tak Banyak Beraktivitas di Luar Ruangan