Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Punya Potensi Obat Herbal yang Sangat Besar

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan potensi obat herbal yang dapat dihasilkan oleh Indonesia sangat besar berkat dukungan sumber daya keanekaragaman hayati yang melimpah. "Secara umum mestinya kita bisa menggantikan semua bahan baku obat," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Senin 3 Juni 2024.

Handoko menuturkan Indonesia telah mengidentifikasi sekitar 30 ribu spesies dari biodiversitas, namun obat herbal berstandar masih sangat sedikit, baru 76 obat.

Menurutnya, bila keanekaragaman hayati itu bisa dioptimalkan secara baik dapat menciptakan kedaulatan obat dan kesehatan bagi Indonesia.

Dengan demikian, lanjutnya, insiden berebut obat dan kelangkaan obat yang terjadi saat era pandemi COVID-19 tidak akan terulang. "Itu (bahan baku obat) salah satu bentuk kedaulatan dan ketahanan era modern ini yang justru jauh lebih penting daripada bukan hanya masalah perang," kata Handoko.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa membuat bahan baku alam menjadi obat-obatan butuh proses yang cukup panjang tidak hanya dari aspek riset, tetapi juga aspek pengembangan teknologi proses.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa tumbuhan, kata dia, diketahui bisa menjadi bahan baku parasetamol, namun untuk membuat mesin yang bisa memproses tumbuhan menjadi parasetamol secara konsisten masih menjadi tantangan saat ini.

Handoko menegaskan pihaknya terus berusaha menjalin berbagai kerja sama dengan industri kesehatan agar Indonesia dapat menciptakan obat dan alat kesehatan secara mandiri berbekal sumber daya biodiversitas tersebut. "Industri yang membuat mesin tidak ada di Indonesia. Itu sebabnya mau tidak mau kita harus bermitra dengan industri manufaktur," ucapnya.

Pilihan Editor: Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Australia dan BRIN Luncurkan Bantuan Pendanaan Baru untuk Penelitian Bidang Bioekonomi

13 hari lalu

Australia dan Indonesia pada 21 Juni 2024, meluncurkan bantuan pendanaan penelitian baru. sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia dan BRIN Luncurkan Bantuan Pendanaan Baru untuk Penelitian Bidang Bioekonomi

Australia dan BRIN meluncurkan bantuan pendanaan baru untuk penelitian. Pendaftaran terbuka untuk universitas, organisasi penelitian dan NGO.


Bahaya Minum Obat sakit Kepala Lebih dari 15 Hari Menurut Pakar Saraf

21 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Bahaya Minum Obat sakit Kepala Lebih dari 15 Hari Menurut Pakar Saraf

Penderita migrain jangan obat selama lebih dari 15 hari dalam sebulan karena dapat menyebabkan sakit kepala akibat dosis obat berlebihan.


BRIN Gunakan Teknologi Terdepan eDNA untuk Meneliti Satwa di Pulau Nusa Barong

24 hari lalu

Tim Ekspedisi Pulau Nusa Barong BRIN tiba di pantai Teluk Jeruk pada Minggu, 19 Mei 2024, atau hari kelima ekspedisi. (TEMPO/Abdi Purmono)
BRIN Gunakan Teknologi Terdepan eDNA untuk Meneliti Satwa di Pulau Nusa Barong

Tim BRIN dibantu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur.


5 Ramuan Herbal yang Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

37 hari lalu

Ilustrasi rempah-rempah, kapulaga, biji pala, kayu manis dan jahe. Freepik.com/Azerbaijan_stockers
5 Ramuan Herbal yang Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi seringkali dapat ditangani dengan pengobatan, serta perubahan pola makan dan gaya hidup. Beberapa tumbuhan herbal juga.


Guru Besar UI untuk Arah Revisi UU Konservasi: Jangan Asal Pemanfaatan

38 hari lalu

Petugas membawa barang bukti satwa saat ungkap kasus tindak pidana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 26 Agustus 2022. Polda Jawa Timur menangkap lima tersangka  atas kasus dugaan memperniagakan satwa-satwa dilindungi secara ilegal dan mengamankan barang bukti satwa burung sebanyak 291 ekor, satwa mamalia sebanyak 11 ekor dan satwa reptil sebanyak dua ekor. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Guru Besar UI untuk Arah Revisi UU Konservasi: Jangan Asal Pemanfaatan

Guru Besar Biologi Konservasi di UI mengungkap sederet catatannya untuk pembahasan Revisi UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.


Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

53 hari lalu

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada akan membangun pusat laboratorium biodiversitas Indonesia untuk melestarikan genetik tanaman dan fauna  langka di Indonesia . Foto : UGM
Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

58 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

3 Mei 2024

Fasilitas riset Cryo-EM BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok. Humas BRIN
BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

30 April 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

30 April 2024

Seorang peserta melakukan pengamanan keanekaragaman hayati di Taman Suropati, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2022. Selain di Jakarta, kegiatan tersebut diselenggarakan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Padang, Pontianak dan Samarinda. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.