TEMPO.CO, Jakarta - Bahasa tubuh merupakan sinyal nonverbal yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Faktanya, bahasa tubuh mencakup sekitar 60 persen hingga 65persen dari seluruh komunikasi.
Contohnya meliputi ekspresi wajah, gerakan mata, gestur, postur, dan gerakan tubuh. Seringkali, hal-hal yang tidak kita ucapkan justru dapat menyampaikan banyak informasi.
Bahasa tubuh membantu kita memahami orang lain dan diri kita sendiri. Bahasa tubuh memberi kita informasi tentang perasaan seseorang dalam situasi tertentu dan dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi atau niat.
Dilansir dari Healthline, menurut Dr. Emily Cook, seorang terapis pernikahan dan keluarga di Bethesda, Maryland, bahasa tubuh memegang peran penting dalam cara kita menyampaikan informasi kepada orang lain.
“Ketika otak kita menerima pesan yang bertentangan, misalnya mendengar aku cinta kamu tetapi melihat ekspresi wajah yang marah atau mendengar nada yang tidak tulus, otak kita cenderung lebih mempercayai isyarat nonverbal daripada verbal,” tambahnya.
Penting untuk diingat bahwa bahasa tubuh tidak bersifat universal. Berbagai faktor dapat mempengaruhi cara seseorang menggunakan dan menafsirkan bahasa tubuh.
Lantas bagaimana kiat cepat memahami bahasa tubuh?
Dikutip dari Verywellmind, berikut bahasa tubuh yang bisa langsung dipahami ketika melihat lawan berbicara.
1. Ekspresi Wajah
Senyuman bisa menunjukkan kebahagiaan, sementara kerutan di dahi bisa menandakan ketidaksetujuan atau ketidakbahagiaan. Beberapa emosi yang dapat diungkapkan melalui ekspresi wajah antara lain kebahagiaan, kesedihan, amarah, kejutan, jijik, takut, kebingungan, kegembiraan, keinginan, dan penghinaan.
Penelitian menunjukkan bahwa ekspresi wajah seperti mengangkat alis sedikit dan tersenyum tipis dianggap paling dapat dipercaya, menunjukkan kasih sayang dan kepercayaan diri. Paul Ekman, seorang peneliti, menemukan bahwa ekspresi wajah tertentu bersifat universal, seperti kegembiraan, kemarahan, ketakutan, kekecewaan, dan kesedihan. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kita membuat penilaian tentang kecerdasan seseorang berdasarkan wajah dan ekspresinya.
2. Mata
Mata sering disebut sebagai "jendela jiwa" karena dapat mengungkapkan banyak hal tentang perasaan atau pikiran seseorang. Dalam percakapan, gerakan mata menjadi bagian penting dari proses komunikasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain kontak mata langsung, frekuensi kedipan, dan ukuran pupil. Kontak mata yang terlalu lama bisa terasa mengancam, sementara menghindari kontak mata bisa menunjukkan ketidaknyamanan atau usaha menyembunyikan perasaan sebenarnya.
3. Mulut
Ekspresi dan gerakan mulut juga penting dalam membaca bahasa tubuh. Misalnya, menggigit bibir bisa menunjukkan kekhawatiran atau kecemasan. Senyuman bisa tulus atau digunakan untuk mengungkapkan kebahagiaan palsu, sarkasme, atau sinisme.
Perhatikan beberapa sinyal seperti bibir mengerucut, menggigit bibir, menutupi mulut, atau perubahan kecil pada posisi mulut yang bisa menunjukkan perasaan tertentu.
4. Gestur
Gestur dapat menjadi salah satu sinyal bahasa tubuh yang paling langsung dan jelas. Melambaikan tangan, menunjuk, dan menggunakan jari untuk menunjukkan jumlah adalah isyarat umum.
Namun, beberapa isyarat bersifat budaya, jadi penting untuk memahami konteks budaya saat membaca gestur. Contohnya, kepalan tangan bisa menunjukkan kemarahan atau solidaritas, dan tanda perdamaian bisa memiliki arti berbeda di berbagai negara.
5. Lengan dan Kaki
Lengan dan kaki juga berguna dalam menyampaikan informasi nonverbal. Menyilangkan tangan bisa menunjukkan sikap defensif, sementara menyilangkan kaki menjauh dari orang lain bisa menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaknyamanan.
Perhatikan beberapa sinyal seperti tangan yang disilangkan, berdiri dengan tangan di pinggul, atau menggenggam tangan di belakang punggung yang bisa menunjukkan perasaan tertentu.
6. Sikap
Postur tubuh dapat menyampaikan banyak informasi tentang perasaan seseorang dan ciri-ciri kepribadian. Postur terbuka, seperti menjaga batang tubuh terbuka, menunjukkan keterbukaan dan kemauan. Sebaliknya, postur tertutup, seperti menyilangkan lengan dan kaki, bisa menunjukkan permusuhan atau kecemasan.
7. Interaksi dengan seseorang
Proxemics, istilah yang mengacu pada jarak antara orang-orang saat mereka berinteraksi, juga dapat menyampaikan informasi nonverbal. Edward T. Hall menggambarkan empat tingkat jarak sosial: jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Jarak yang lebih dekat biasanya menunjukkan hubungan yang lebih intim atau kenyamanan yang lebih besar antar individu.
Memahami bahasa tubuh adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan komunikasi kita. Dengan memperhatikan isyarat nonverbal dan konteksnya, kita dapat lebih baik dalam menafsirkan dan merespons komunikasi dari orang lain.
VERYWELLMIND | HEALTHLINE
Pilihan editor: 8 Kiat Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak