TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan tinggi nutrisi diiringi kesehatan mikrobioma di usus yang terjaga bisa menjadi cara mempercepat penyembuhan dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Dr. Subrata Das, spesialis penyakit dalam dan diabetes di Rumah Sakit Sakra World di Bengaluru, India, mengatakan mengonsumsi makanan lengkap dan padat nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit karena komponen uniknya berfungsi secara sinergis dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh suplemen.
"Mikrobioma usus, yang merupakan populasi bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di saluran pencernaan manusia, penting untuk kesehatan secara keseluruhan," katanya, dikutip dari Hindustan Times.
Ia mengatakan menjaga keseimbangan bakteri yang sehat, yang dikenal sebagai homeostasis, sangat penting. Sebaliknya, ketidakseimbangan, yang dikenal sebagai disbiosis, dapat menyebabkan penyakit kronis seperti radang usus, obesitas, kanker, dan autisme. Ia menjelaskan mikrobioma usus, yang mengandung triliunan bakteri, virus, dan jamur, sangat penting untuk mencerna dan mendukung fungsi imun, jantung, dan otak.
"Mikrobioma usus, yang terutama ditemukan di usus besar, mencakup lebih banyak sel bakteri daripada sel manusia dan secara efektif berfungsi sebagai organ tambahan," lanjut Das.
Sementara pola makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. "Akan tetapi, pola makan saja tidak dapat menggantikan perawatan medis karena faktor keturunan, gaya hidup, dan lingkungan juga berperan penting dalam kesehatan. Karena itu, perawatan medis tetap penting untuk mengobati banyak kondisi," paparnya.
Tak perlu antibiotik
Dr. Rajeshwari Panda, dari Departemen Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Medicover di Navi, Mumbai, mengatakan perlu atau tidaknya mengonsumsi antibiotik saat sakit tergantung pada sifat penyakit. Antibiotik efektif melawan infeksi bakteri tetapi tidak mengobati infeksi virus. Meminumnya secara tidak perlu dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam tubuh, termasuk mikrobioma usus.
"Karena itu, penting untuk mengikuti saran medis dan hanya mengonsumsi antibiotik jika diresepkan oleh profesional kesehatan untuk infeksi bakteri yang memerlukannya," jelas Panda.
Jika mengalami mual, muntah, atau diare, Anda mungkin fokus mengonsumsi cairan bening atau makanan yang mudah dicerna hingga gejala membaik. Sangat penting untuk tetap terhidrasi dan mendengarkan isyarat tubuh terkait asupan makanan. Sementara itu, kesehatan mikrobioma usus dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan.
Faktor-faktor seperti pola makan, stres, pengobatan, dan gaya hidup dapat mempengaruhi kesehatan usus. Beberapa kondisi, seperti beberapa jenis infeksi atau gangguan pencernaan, memiliki hubungan yang jelas dengan kesehatan usus. Namun, penyakit lain mungkin menjadi penyebab yang lebih kompleks yang melibatkan genetika, faktor lingkungan, dan fungsi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
"Meskipun mendukung proses penyembuhan alami dan menjaga kesehatan usus itu penting, pendekatan untuk mengelola penyakit harus disesuaikan dengan kondisi spesifik dan saran medis. Sangat penting untuk mencari panduan dari tenaga kesehatan untuk memastikan langkah yang diambil tepat untuk pulih dan menjaga kesehatan secara keseluruhan," saran Panda.
Pilihan Editor: Bermanfaat buat Kesehatan, Bolehkah Makan Tomat Setiap Hari?