Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mewaspadai Diabetes Melitus dengan Memahami 3P

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang terjadi karena pankreas gagal memproduksi cukup hormon insulin, menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah.

DM merupakan salah satu penyakit tidak menular yang berdampak signifikan pada masyarakat. Hingga saat ini, diabetes melitus masih menjadi masalah kesehatan yang relevan di kalangan populasi umum.

Penderita Diabetes Melitus umumnya mengalami gejala yang dikenal sebagai 3P, yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia.

Apa itu 3P?

- Poliuria  
Poliuria adalah kondisi medis di mana seseorang mengeluarkan urin lebih banyak dari biasanya. Biasanya, seseorang menghasilkan sekitar 1-2 liter urin per hari, tetapi penderita poliuria bisa mengeluarkan lebih dari 3 liter urin setiap hari. Ini sering terjadi saat kadar gula darah tinggi, sehingga tubuh mencoba mengeluarkan gula berlebih melalui urin. Akibatnya, ginjal memproduksi urin secara berlebihan. Selain diabetes, poliuria dapat disebabkan oleh kehamilan, diabetes insipidus, gangguan ginjal, hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi), masalah kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik.

- Polidipsia  
Polidipsia adalah kondisi medis di mana seseorang merasa haus berlebihan. Penderita polidipsia mungkin merasa haus terus-menerus dan mulutnya kering. Pada penderita diabetes, polidipsia disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Ginjal memproduksi lebih banyak urin untuk mengeluarkan kelebihan gula darah, menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Otak kemudian mengirim sinyal untuk minum lebih banyak agar menggantikan cairan yang hilang. Haus berlebihan juga bisa disebabkan oleh dehidrasi, diuresis osmotik (peningkatan buang air kecil akibat gula darah berlebih yang masuk ke tubulus ginjal), masalah kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik, dan faktor lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Polifagia  
Polifagia adalah kondisi di mana seseorang merasa lapar berlebihan secara terus-menerus. Semua orang bisa merasa lapar berlebihan dalam situasi tertentu, seperti setelah berolahraga atau tidak makan dalam waktu lama. Pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat masuk ke sel-sel untuk digunakan sebagai sumber energi, karena kadar insulin yang rendah atau resistensi insulin. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengolah glukosa menjadi energi, membuat penderita diabetes merasa lapar.

Rasa lapar akibat polifagia tidak hilang meskipun sudah makan. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, makan lebih banyak hanya akan meningkatkan kadar gula darah. Selain diabetes, polifagia juga bisa disebabkan oleh hipertiroid, sindrom premenstrual, stres, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid.

RSUD TULUNGAGUNG | NERS UNAIR
Pilihan editor: Tekan Penyakit Diabetes Melitus, Ini Langkah Agar Kadar Gula Terkontrol

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penderita Diabetes Masih Bisa Mengkonsumsi Nasi Putih dengan Beberapa Catatan

23 jam lalu

Ilustrasi Nasi Ulam. Foto: Cookpad/Keinara FR
Penderita Diabetes Masih Bisa Mengkonsumsi Nasi Putih dengan Beberapa Catatan

Meski dapat meningkatkan gula darah, penderita diabetes masih bisa mengkonsumsi nasi putih dengan beberapa catatan sebagai berikut.


Konsumsi Nasi Putih Setiap Hari Berisiko Picu Diabetes Tipe 2, Kenapa?

23 jam lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Konsumsi Nasi Putih Setiap Hari Berisiko Picu Diabetes Tipe 2, Kenapa?

Konsumsi nasi putih setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Apa alasannya?


7 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
7 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes

Tidak semua sayuran bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes.


Saran Pakar Mata agar Diabetes Tak Berujung Retinopati Diabetik

6 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Saran Pakar Mata agar Diabetes Tak Berujung Retinopati Diabetik

Pakar menjelaskan diabetes yang tidak tertangani dengan baik berisiko retinopati diabetik yang berujung gangguan penglihatan.


Retinopati Diabetik Salah Satu Bentuk Komplikasi Penyakit Diabetes, Lakukan Deteksi Dini

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Retinopati Diabetik Salah Satu Bentuk Komplikasi Penyakit Diabetes, Lakukan Deteksi Dini

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik berisiko alami retinopati diabetik yang berujung mengganggu penglihatan.


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

11 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

17 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis, khususnya penyakit tidak menular.


5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

17 hari lalu

Stevia. Kredit: Britannica.com
5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

18 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

23 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.