Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Gunakan Paylater agar Tidak Boncos

Reporter

image-gnews
Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels
Ilustrasi PayLater. Tim Douglas/Pexels
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu memahami manfaat dan risiko penggunaan paylater agar dapat memanfaatkannya secara bijak karena sering digunakan mereka yang tak punya dana tunai. Pakar ekonomi di Universitas Mulawarman Samarinda, Hairul Anwar, pun menyoroti fenomena penggunaan layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti ini dan memberikan solusi agar masyarakat dapat memanfaatkannya dengan bijak.

"Yang perlu disadari, ketika menggunakan paylater hari ini dan membayar bulan depan, mereka sebenarnya mengurangi daya belinya di bulan depan," ujar Hairul, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 13 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, paylater memiliki daya tarik karena kemudahan akses dan prosesnya yang cepat. Hal ini mendorong peningkatan transaksi hingga 50 persen. Sayangnya, kemudahan ini sering membuat masyarakat abai terhadap konsekuensi di kemudian hari. Ia menganalogikan penggunaan paylater seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif.

"Kalau untuk beli beras atau kebutuhan pokok, itu tidak boleh ditunda. Tapi kalau untuk beli HP baru, sebaiknya dipikirkan lagi," ujarnya.

Pentingnya perencanaan keuangan 
Ia juga menandaskan pentingnya tata kelola keuangan dan arus kas dalam memanfaatkan paylater. Masyarakat perlu memahami dengan baik berbagai kemudahan yang ditawarkan paylater agar tidak mengalami kerugian. Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan dan perencanaan keuangan dalam keluarga.

"Diskusikan dengan keluarga, berapa penghasilan, berapa yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan lain sebagainya," saran Hairul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia memaparkan perbedaan pola penggunaan paylater antara yang berpenghasilan tetap dan tidak tetap. Yang berpenghasilan tetap cenderung lebih teratur karena sudah tahu berapa pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya.

"Sedangkan yang berpenghasilan tidak tetap, kadang banyak kadang sedikit, sehingga perlu lebih hati-hati dalam mengelola keuangan," pesan Hairul.

Ia menekankan pentingnya mencatat pendapatan dan pengeluaran sebagai langkah awal dalam manajemen keuangan. Mencatat pendapatan dan pengeluaran merupakan fungsi manajemen yang penting dalam merencanakan keuangan.

"Catat setiap pengeluaran, baik yang menggunakan uang tunai maupun paylater. Dengan mencatat, kita bisa melihat ke mana saja uang dialokasikan," katanya.

Pilihan Editor: Tips Perencanaan Keuangan bagi Mahasiswa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mentri ESDM Bahlil Lahadalia saat menghadiri Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.


Kemenkop UKM: 70 Persen Koperasi di Indonesia Bergerak pada Usaha Simpan Pinjam

2 hari lalu

Peserta beraktivitas di salah satu stan dalam pameran INABUYER B2B2G EXPO 2023 di Gedung Smesco Jakarta, Rabu, 5 Juli 2023. INABUYER B2B2G EXPO merupakan acara yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkop UKM: 70 Persen Koperasi di Indonesia Bergerak pada Usaha Simpan Pinjam

Kemenkop UKM menyoroti masih rendahnya koperasi yang bergerak di sektor riil. Ia mengungkap, jumlah koperasi sektor riil saat ini masih di bawah 30 persen dari total jumlah koperasi aktif.


Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

2 hari lalu

Peluncuran aplikasi mobile banking terbaru Bank Permata yakni Permata ME pada Kamis, 10 Oktober 2024 di Djakarta Theatre Building. TEMPO/Hammam Izzuddin
Tak Mau Ketinggalan, Bank Permata Bakal Ikut Luncurkan Paylater

Setelah sejumlah bank di Indonesia menghadirkan paylater, Bank Permata juga mulai melirik mekanisme pembiayaan tersebut.


Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

3 hari lalu

Ilustrasi Paylater. Pexels/Mentatdgt
Paylater Semakin Digandrungi, Pengguna Usia di Atas 36 Tahun Meningkat

Pengguna paylater dengan usia di atas 36 tahun mengalami pertumbuhan pesat.


Banyak Orang Belum Rencanakan Dana Pensiun, Apa yang Diandalkan?

4 hari lalu

Ilustrasi dana pensiun. Pixabay/Tumisu
Banyak Orang Belum Rencanakan Dana Pensiun, Apa yang Diandalkan?

Survei menyebut kebanyakan orang belum menyiapkan perencanaan keuangan untuk masa pensiun, yang seharusnya disiapkan sedini mungkin.


OJK: Masyarakat Makin Gandrung Belanja dengan Skema Beli Dulu Bayar Belakangan

7 hari lalu

Ilustrasi skema beli dulu bayar belakangan atau  Buy Now Pay Later (BNPL). (TEMPO/Yudono)
OJK: Masyarakat Makin Gandrung Belanja dengan Skema Beli Dulu Bayar Belakangan

OJK mencatat, masyarakat yang belanja dengan skema beli dulu bayar belakangan naik 89 persen dibanding tahun lalu dengan transaksi Rp7,9 triliun.


OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

7 hari lalu

Gedung OJK Jakarta
OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

OJK akan punya tugas tambahan, yaitu mengawasi transaksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan perdagangan kripto.


OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

9 hari lalu

Cara daftar Shopee Paylater untuk pengguna bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Simak persyaratan dan langkah aktivasinya berikut ini. Foto: Canva
OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

OJK mencatat pembiayaan paylater meningkat signifikan dibanding tahun lalu


OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil

11 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga.


Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta Orang, Banyak di Antaranya Gen Z yang Awam

18 hari lalu

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% atau 40,8 poin ke level 7.721,84 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.683,70-7.754,47. Sebanyak 24,2 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Investor Pasar Modal Tembus 13 Juta Orang, Banyak di Antaranya Gen Z yang Awam

Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Djoko Sulistyo menyebut banyak investor anak muda yang masih awam. Perlu belajar lebih lanjut.