Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Fakta Mata Minus Kerap Dijumpai di Kalangan Generasi Z

image-gnews
Lasik merupakan operasi yang bisa menjadi solusi untuk penderita mata minus dan silinder. Lalu, apakah operasi lasik mata ditanggung BPJS Kesehatan? Foto: Canva
Lasik merupakan operasi yang bisa menjadi solusi untuk penderita mata minus dan silinder. Lalu, apakah operasi lasik mata ditanggung BPJS Kesehatan? Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMata minus atau Mopia belakang ini kerap dijumpai di kalangan generasi Z. Hal ini tak lepas dari getolnya mereka menatap layar gadget. Berdasarkan laporan Dailymail, sebesar 46 persen penderita mata minus atau rabun jauh di Inggris selama 30 tahun terakhir. Bahkan, sekitar sepertiga penduduk Inggris menderita miopia, umum terjadi pada anak-anak.

Mata minus sendiri membuat seseorang tidak bisa fokus pada objek yang jauh atau menyebabkan objek tampak buram. Miopia terjadi ketika bola mata anak terlalu panjang dari depan ke belakang atau ketika kornea melengkung terlalu curam. Ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata jatuh di depan retina, membuat objek yang jauh tampak buram sementara objek yang dekat terlihat jelas. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta terkait mata minus di kalangan generasi Z.

1. Dipicu menatap layar yang berlebihan

Dikutip dari Dailymail, waktu menatap layar yang berlebihan di kalangan Gen Z menyebabkan kehilangan cahaya alami yang penting selama pembentukan diri. Kondisi ini dalam jangka panjang berpotensi membawa bencana pada penglihatan mereka. Ahli bedah mata terkenal di dunia, Dr. Joern Jorgensen, mengatakan anak-anak yang menghabiskan waktu di dalam rumah menyebabkan tidak mendapatkan cukup dopamine,  yang merusak mata mereka.

2. Menatap layar terlalu dekat

Mata minus dikalangan Gen Z disebabkan menatap layar dengan Jarak dekat. Beberapa inci layar dari wajah menyebabkan mata berkedip lebih sedikit dan melakukan kompensasi berlebihan saat fokus berjam-jam menatap layar. Dr Irfan Jeeva, dari Rumah Sakit Pinderfields di Wakefield, West Yorkshire, mengatakan hal inilah yang menyebabkan banyak anak muda membutuhkan kacamata.

3. Miopia dapat bertambah parah

Miopia dapat terjadi pada orang dewasa, tetapi biasanya dimulai pada anak-anak berusia enam hingga 13 tahun. Tak hanya itu, Miopia dapat bertambah parah hingga mata berhenti tumbuh pada usia sekitar 20 tahun. Penelitian menunjukkan, kasus miopia parah pada orang muda meningkatkan risiko mereka terkena degenerasi makula hingga 41 persen. Degenerasi macula sendiri merupakan penyebab utama kebutaan.  

4. Disebabkan membaca buku

Para peneliti di University College London (UCL) menduga membaca buku, terutama saat kuliah menjadi penyebab Minus dikalangan Gen Z. Para ilmuwan di UCL juga melihat lonjakan kasus terbesar terjadi di kalangan orang dewasa dan mereka yang berprestasi akademis tertinggi.

5. Jarang melakukan aktivitas di luar ruangan

Menurut beberapa penelitian kebiasaan jarang melakukan aktivitas di luar ruangan dapat juga menimbulkan gangguan penglihatan. Sebab tingkat cahaya di dalam dan luar ruangan berbeda sehingga berpengaruh pada kesehatan mata. Cahaya dalam ruangan yang lebih gelap bisa membuat mata lama-lama lelah dan menurun kemampuannya untuk menangkap cahaya.

KHUMAR MAHENDRA | S. DIAN ANDRYANTO | WINDA OKTAVIA | DAILYMAIL

Pilihan editor: Mengapa Millenial dan Gen Z Beralih dari Google?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

7 jam lalu

Logo Google terlihat di kantor pusat perusahaan Eropa di Dublin, Irlandia, 27 Februari 2021. [REUTERS / Clodagh Kilcoyne]
Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian daripada hanya mengandalkan Google.


Ribuan Orang Serbu Bursa Kerja ITB, Ada yang Langsung Tes dan Wawancara

3 hari lalu

ITB Integrated Career Days pada 18-19 Oktober 2024 di kampus Bandung. Dok.ITB
Ribuan Orang Serbu Bursa Kerja ITB, Ada yang Langsung Tes dan Wawancara

Bursa kerja ITB melibatkan 28 perusahaan nasional dan multinasional.


Belanja di Supermarket Lokal bakal Jadi Tren Traveling Gen Z 2025

4 hari lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Belanja di Supermarket Lokal bakal Jadi Tren Traveling Gen Z 2025

Dalam laporan Expedia untuk 2025, wisatawan Gen Z senang mencari produk dan makanan unik dari toko-toko lokal saat traveling ke luar negeri.


Kenali Pemicu dan Pengobatan Mata Malas pada Anak

4 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa kondisi mata seorang anak di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Kenali Pemicu dan Pengobatan Mata Malas pada Anak

Mengenali pemicu mata malas pada anak sejak dini sangat penting untuk mencegah penurunan penglihatan yang lebih parah.


PNM Gelar Learning Festival 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi Karyawan Gen Z dan Milenial

4 hari lalu

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki (kedelapan kiri) beserta karyawan milenial dan gen Z foto bersama dalam acara Learning Festival 2024 di Ballroom Menara PNM. acara ini berlangsung mulai dari 7 hingga 11 Oktober 2024. Dok. PNM
PNM Gelar Learning Festival 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi Karyawan Gen Z dan Milenial

Learning Festival 2024 selama lima hari. PNM berupaya meningkatkan kompetensi dan inovasi karyawan terutama milenial dan gen z.


Pakar Sebut Makanan yang Dibutuhkan untuk Kesehatan Mata Anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak makan sayuran. shutterstock.com
Pakar Sebut Makanan yang Dibutuhkan untuk Kesehatan Mata Anak

Tak hanya wortel, sayuran hijau juga memiliki manfaat yang baik untuk menjaga kesehatan mata pada anak dan juga orang dewasa.


Kian Banyak Anak Alami Rabun Jauh, Pakar Ungkap Sebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Kian Banyak Anak Alami Rabun Jauh, Pakar Ungkap Sebabnya

Kasus rabun jauh semakin banyak seiring aktivitas anak yang lebih banyak bermain gawai dalam keseharian tanpa aturan waktu yang jelas.


Pentingnya Orang Tua Pantau Kesehatan Mata Anak untuk Cegah Gangguan Penglihatan

7 hari lalu

Sebuah alat digunakan untuk mendeteksi kondisi mata seorang anak saat menjalani pemeriksaan mata di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Hoya Lens Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan mata gratis khususnya anak-anak sebagai komitmen membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pentingnya Orang Tua Pantau Kesehatan Mata Anak untuk Cegah Gangguan Penglihatan

Orang tua berperan besar untuk mengenali dan mendeteksi kelainan mata anak sejak berusia dini agar kelak tak mengalami gangguan penglihatan.


Lonjakan Penggunaan Paylater di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat

7 hari lalu

Adanya Shopee Paylater memudahkan pengguna Shopee dalam berbelanja. Cari tahu bagaimana aktivasi SPaylater dan bayar tagihannya berikut ini. Foto: Canva
Lonjakan Penggunaan Paylater di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat

Penggunaan layanan paylater mengalami lonjakan signifikan, di tengah menurunnya daya beli masyarakat.


Orang Tua Diminta Bantu Anak dengan Low Vision agar Percaya Diri

7 hari lalu

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com
Orang Tua Diminta Bantu Anak dengan Low Vision agar Percaya Diri

Kepercayaan diri anak dengan low vision dipengaruhi bagaimana orang tua mendukung dan merespons anak saat menghadapi tantangan.